Greysia Polii diminta tak buru-buru pensiun atau meninggalkan pasangannya, Apriyani Rahayu, setelah meraih medali emas nomor ganda putri bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Spekulasi soal Greysia bakal gantung raket setelah Olimpiade Tokyo mencuat karena semua gelar telah diraih. Greysia pernah meraih medali emas Kejuaraan Nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, Asian Games, dan kini Olimpiade.
Greysia pada 11 Agustus 2021 juga akan berusia 34. Meski masih prima, ketahanan fisik pemain binaan Jaya Raya ini bakal menurun seiring waktu. Apalagi Greysia telah menikah dan sudah punya rencana untuk memiliki anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna sangat berharap Greysia tak langsung memutuskan pensiun. Mantan atlet bulu tangkis nasional ini berharap Greysia mendampingi Apriyani terlebih dahulu, minimal hingga satu tahun ke depan.
"Jangan langsung berhenti. Seperti Susy [Susanti] terlalu cepat pensiun. Jadi nanti ada gap terlalu tinggi. Penting banget ada atlet yang juara, agar yang lainnya besar hati. Kalau atlet juara ini masuk GOR itu tepuk tangan. Ini membesarkan adik-adik yang muda," kata Imelda, Selasa (3/8).
"Kalau boleh saya minta ke suaminya Greysia Polii, ditahan dulu jangan pensiun. Tunggu setengah atau setahun lagi. Saya ingin Greysia baru pensiun sampai Apriyani dapat pasangan yang pas. Sayang kalau sampai dilepas. Tapi itu tergantung Grace dan keluarganya," ucapnya menambahkan.
Imelda berharap PBSI sebagai organisasi yang menaungi atlet bulu tangkis Indonesia untuk melobi Greysia agar tak pensiun dini. PBSI diminta mencari pasangan yang tepat bagi Apriyani sebelum Greysia diperkenankan pensiun.
Dari pengamatan sosok yang akrab disapa Ci Im ini, ada tiga pemain yang berpotensi jadi pasangan duet Apriyani jika Greysia pensiun. Pilihannya tersebut dipastikan berdasarkan pengamatan dan tidak melihat asal klub pemain berasal.
"Aku lihat sih, ada satu pasangan yang bagus, Ribka [Sugiarto] dan pasangannya [Febriana Dwipuji] itu bagus. Mereka bagus, cuma karena pandemi nggak ada pertandingan. Saya lihat lagi ada dari Mutiara, namanya Yulfira [Barkah]. Ini jangan sampai terlambat. Sayang kalau terlambat," ujarnya mengingatkan.
Mantan pelatih Greysia di Jaya Raya sekaligus mantan pelatih Pelatnas PBSI, Bambang Supriyanto, sepakat dengan Imelda. Menurutnya tiga pemain itu merupakan sosok yang penampilannya menonjol untuk ganda putri saat ini.
"Regenerasi ini harus serius. Sekarang ini kepentingan pribadi jangan dikedepankan. Jadi, PBSI harus mau turun ke bawah dan kerja sama ke klub yang di bawah. Jangan sampai kita kehilangan generasi lagi. Contohnya tunggal putri [setelah era Susy Susanti] untuk mengangkatnya sangat sulit. Butuh waktu yang panjang," kata Bambang.
(abd/jal)