Berantem Receh ala Greysia/Apriyani Berbuah Emas Olimpiade

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 22:50 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu punya hubungan baik di dalam dan di luar lapangan. (REUTERS/LEONHARD FOEGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ganda putri yang meraih medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mengaku tak selamanya akur dan bahkan sering berantem terutama menyangkut hal-hal kecil atau receh.

Hal tersebut diungkapkan Greysia dalam wawancara telekonferensi dengan CNNIndonesia TV pada Selasa (3/8) petang. Pasangan nomor enam dunia ini didampingi Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Perkasa Roeslani.

"Kalau berantem enggak ada yang serius. Kalau yang receh sering [tertawa]. Kayak tadi makan ayam, ada paha. Saya lagi makan paha, tiba-tiba hilang. Saya lihat dia yang makan. Udah di mulut. Ya Allah. Kakak ya, mengalah aja," kata Greysia.

Kejadian yang diceritakan Greysia itu merupakan salah satu momen paling santai selama berada di Tokyo. Pasalnya, selain berlatih keras dan disiplin waktu, keduanya tak bisa makan sembarangan sebelum dan selama kejuaraan berlangsung.

"Hari ini baru bisa makan enak. Tadi makan ayam geprek sama sambal terasi. Baru bisa menikmati makanan enak [tertawa]. Saya bersyukur sekali kepada Tuhan bisa meraih gelar ini," kata Greysia, yang sore itu memakai topi dibalik.

Selain performa meyakinkan dalam bermain, hal lain yang menarik perhatian dari Greysia/Apriyani adalah hubungan keduanya yang tampak harmonis meski keduanya terpaut usia 10 tahun.

s Greysia Polii and Apriyani Rahayu celebrate after defeating South Korea's Lee So-hee and Shin Seung-chan during their women's singles badminton semifinal match at the 2020 Summer Olympics, Saturday, July 31, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)" title="Greysia/Apriyani Melaju ke Final Olimpiade Tokyo 2020" />Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan ganda putri terbaik Indonesia saat ini. (AP Photo/Dita Alangkara)

Malahan melalui berantem-berantem receh keduanya justru bisa meningkatkan jalinan komunikasi yang cair dan hangat di luar lapangan yang menjalar ketika bertanding.

"Perbedaan itu yang membuat kami semakin kompak. Kami juga sering tik tokan bareng," ucap Greysia yang saat ini sudah berusia 33 tahun.

"Chemistry kami ini dibangun pas jauh sebelum pertandingan, saat berlatih, di mess, komunikasi bersama. Jadi saat pertandingan ya mengalir begitu saja," imbuh Apriyani.

Sebagai senior, Greysia mengakui harus berusaha memahami junior sekaligus duetnya dengan cara membangun pola pikir Apriyani agar lebih tua ke usia 25 tahun dan ia menjadi lebih muda menjadi 25 tahun.

"Kita mulai dari komunikasi. Bagaimana caranya kita mengubah mindset masing-masing. Kita pasti punya ego masing-masing. Ya kita komunikasikan sehingga bisa menyatu. Akhirnya nyambung saja di lapangan," ujar Greysia.

(abd/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK