Paris Saint-Germain (PSG) dianggap melakukan blunder dengan mendatangkan Sergio Ramos dari Real Madrid secara gratis pada awal musim ini.
Ramos didatangkan dengan harapan bisa memperkokoh pertahanan Les Parisiens. Namun, tidak seperti pemain baru lainnya, mantan kapten Madrid itu tak kunjung beraksi di lapangan di Ligue 1 maupun Liga Champions.
Ramos kerap menepi karena cedera di Madrid pada musim lalu. Pemain berusia 35 itu lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan ketimbang beraksi di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi fisik Ramos pun tak kunjung mencapai level ideal. Dilansir dari IB Times, bintang asal Spanyol itu setidaknya baru bisa bermain dengan PSG memasuki akhir September.
Berdasarkan laporan Marca, Ramos direncanakan kembali merumput saat PSG bersua Metz di Ligue 1, 22 September. Namun, rencana itu bisa berubah bergantung pada perkembangan kondisi Ramos.
Mantan pemain PSG, Jerome Rothen, turut berbicara mengenai situasi ini. Rothen bahkan ragu dengan masa depan Ramos mengingat cedera betis yang dialami Ramos terjadi di pengujung karier.
"Ketika seorang pemain mencapai usia tertentu, dia perlu memainkan sejumlah pertandingan untuk kembali ke performa terbaik. Apakah dia bisa kembali ke level teratas jika terus-menerus merasakan sakit di betis? Saya sangat meragukan hal itu," kata Rothen.
Ramos menjalani karier yang bergelimang kesuksesan di PSG. Kharisma dan pengaruh Ramos di ruang ganti disebut akan bagus untuk PSG meski Rothen tak percaya Ramos bisa memberikan dampak yang sama untuk ruang ganti Les Parisiens.
"Ketika dia datang, semua orang berkata Ramos akan mengubah mental di dalam ruang ganti. Tetapi hari ini, Marquinhos dan [Presnel] Kimpembe justru di atas Ramos dari segi pengaruh," kata Rothen.
(jal/sry)