Atlet Dayung terbaik Maluku, La Memo, mengeluhkan asupan makanan nasi kotak selama latihan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 3-10 Oktober mendatang.
La Memo mengatakan atlet Dayung hanya diberikan jatah makan siang nasi kotak dan malam makanan siap saji selama di Teluk Youtefa Kota Jayapura.
"Jumlah atlet Dayung 8 orang, siang makan nasi kotak, malam makanan siap saji," keluhnya saat dihubungi, Sabtu (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia khawatir penyelenggaraan turnamen olahraga Dayung terbesar di bumi Cendrawasih selama sembilan hari itu atlet Dayung tak bisa meraih prestasi maksimal karena minim asupan gizi.
Makanan, kata La Memo, merupakan salah satu faktor penentu untuk menambah energi selama mengikuti perlombaan Dayung di Kota Jayapura.
Atlet yang juga beberapa kali membela Indonesia di ajang internasional itu berujar, para atlet Dayung putra dan putri Maluku juga sempat terlambat mengikuti uji coba pemanasan setelah tiba di Kota Jayapura.
Sejak berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games dan Asian Games, Pemprov PODSI Maluku selalu mengirimkan ikan segar dari Ambon ke Jakarta.
Para atlet selalu mengonsumsi ikan segar sehingga kondisi tubuh para atlet terjaga selama berlomba dan mengukir prestasi di level internasional termasuk saat Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di Brasil.
Untuk itu, ia mengkhawatirkan ambisi atlet Dayung di bawah komando Anggota DPRD Maluku Anos Yermias tak mampu mencapai target empat medali emas dari rowing tunggal dan ganda hingga kwartet putra dan putri di PON Papua.
Diketahui, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku telah mengelola dana atlet senilai Rp16 miliar. Maluku mengutus sekitar 42 atlet untuk berlaga di PON XX Papua, mereka akan bertanding di 16 Cabang Olahraga (Cabor) yang dilombakan di empat daerah Papua.
(sai/jun)