Mengenal Muhammad Rafli, Atlet Termuda Esport di PON Papua

CNN Indonesia
Rabu, 22 Sep 2021 11:05 WIB
Muhammad Rafli Setiawan disebut sebagai atlet termuda pada cabang esport yang akan tampil di PON Papua 2020.
Anies Baswedan lepas kontingen PON DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Bersama tim Basreng, Rafli kemudian mulai memasuki dunia kompetitif pada 2019 dengan mengikuti beberapa turnamen offline tingkat komunitas. Pada permainan tersebut Rafli memiliki posisi sebagai rusher atau penyerang.

"Pertama sih saya lihat teman main game, saya jadi ingin main game. Saya pernah melihat YouTuber menjadi rusher, setelah itu saya lihat cara mainnya, saya latihan akhirnya saya suka," tutur Rafli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ mulai atur strategi cara jadi rusher bagaimana, habis itu saya sudah mulai paham cara jadi rusher, akhirnya sampai saat ini masih jadi rusher," ungkap Rafli melanjutkan.

Untuk bisa lolos ke PON Papua 2020, Rafli menjalani latihan delapan jam sehari bersama tim Free Fire DKI Jakarta.

Kerja kerasnya terbayarkan ketika ia dan timnya mampu mengungguli provinsi-provinsi lain dalam gelaran Pra PON serta lolos ke babak utama untuk mewakili tingkat provinsi dan terbang ke Papua bertanding secara offline.

"Senang bisa sampai sini bisa mewakili DKI Jakarta, latihan enggak sia-sia. Main santai pokoknya musuh di depan hajar, mau lawannya sekeras apa intinya mah lawan dulu saja. Di dalam game semua sama," ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Kontingen Esport DKI Jakarta, Michael Eprafas mengaku paham dengan kekhawatiran para orang tua, termasuk orang tua Rafli untuk melepas anaknya ke PON. Ia mengatakan PB ESI juga telah mengeluarkan surat rekomendasi yang menyebut bahwa Rafli terpilih dan berhak mewakili DKI Jakarta di PON Papua 2020.

Tampilnya Rafli yang masih bersusia 13 tahun mewakili DKI Jakarta di esport PON 2020 disebut Michael seharusnya dianggap sebagai suatu kebanggaan tersendiri. Sebab, di usianya yang masih muda, Rafli sudah mampu mengukir presrtasinya.

"Pasti namanya orang tua apalagi ini jauh di Papua ada kekhawatiran, bagaimana keselamatannya, kesehatannya, tapi pada akhirnya kita dapat meyakinkan orang tuanya juga."

"Selanjutnya kita juga jelaskan kepada orang tua bahwa PON ini suatu ajang resmi, turnamen nasional yang sangat besar dan resmi didukung oleh pemerintah, dari segi kesehatan, protokol kesehatan juga ketat, dari segi keselamatan juga ketat," tutur Michael.



(ttf/ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER