Setelah lolos ke perempat final, sewajarnya beban di pundak pemain-pemain putri Indonesia telah terangkat atau bahkan benar-benar hilang. Pemain-pemain Indonesia sudah berhasil membuktikan dengan materi tim yang ada, mereka bisa menjejakkan kaki di babak delapan besar.
Kini waktunya bagi pemain-pemain Indonesia untuk menikmati status underdog untuk coba menekan Thailand yang lebih diunggulkan. Gregoria Mariska bakal turun sebagai tunggal pertama dan belum pasti siapa lawan yang bakal dihadapi olehnya.
Ratchanok Intanon disebut siap kembali bertanding namun hal itu masih bergantung pada kondisi terakhir Ratchanok yang baru bergabung dengan tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekor pertemuan, Gregoria selalu kalah dari Ratchanok di delapan duel sebelumnya. Tetapi ada beberapa momen ketika Gregoria bisa memaksa Ratchanok duel tiga gim.
Hal itu yang patut didorong kembali oleh Gregoria sehingga ia punya peluang lebih baik untuk membuat kejutan.
Pada tunggal kedua, hadir Pornpawee Chochuwong. Dari segi pengalaman, Uber Cup tahun ini adalah momen pertama Pornpawee jadi andalan.
Indonesia bisa memberikan tekanan pada Pornpawee andai ia turun di partai ketiga. Putri Kusuma Wardani sudah membuktikan ia bisa menikmati debutnya di Uber Cup tanpa beban berlebihan.
Penampilan seperti itu yang diyakini bakal kembali ditunjukkan Putri KW saat ia turun di perempat final.
Untuk bisa mengalahkan Thailand, di atas kertas, peluang bagus lainnya untuk mencuri poin lainnya ada di nomor ganda. Duet Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai masih mungkin diusik oleh Ribka Sugiarto/Siti Fadia yang tampil cukup menggigit dalam dua pekan terakhir.
Secara perhitungan kasar, Indonesia harus merebut dua nomor ganda dan berharap mencuri satu nomor tunggal dari Thailand.
Thailand memang tetap akan lebih diunggulkan di laga ini. Namun bagi Indonesia, mengalahkan Thailand adalah sebuah hal yang dekat dari kenyataan dan bukan hanya sebatas khayalan.