ANALISIS

Surat Cinta WADA, Bencana Olahraga Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 07:27 WIB
Sanksi yang dijatuhkan Badan Anti Doping Dunia (WADA) untuk LADI membuat Indonesia tanpa bendera saat juara Thomas Cup 2020 (2021).
Menpora Zainudin Amali akan meningkatkan anggaran LADI hingga 500 persen. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Dalam publikasi WADA berjudul 'WADA confirms non-compliance of five Anti-Doping Organizations' pada 7 Oktober 2021, tak disebutkan Indonesia akan menjalani sanksi selama satu tahun. Tak ada penjelasan durasi sanksi.

Namun, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC) mengumumkan pada Senin (18/10) melalui media sosial bahwa Indonesia disanksi selama setahun.

Pengamat olahraga nasional Mohamad Kusnaeni menyebut sanksi WADA tanpa durasi. Begitu anggota WADA yang disanksi, dalam hal ini LADI, bisa memenuhi target kepatuhan, sanksi akan segera dicabut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin cepat kita memenuhi standar kepatuhan yang dimiliki WADA, semakin cepat pula sanksinya cepat dicabut," kata Kusneani melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com pada Senin (18/10) malam.

Menurut lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini, insiden sanksi WADA ini harus menjadi momentum kebangkitan. Sudah saatnya Indonesia memiliki laboratorium doping sendiri, seperti dicanangkan Menpora Zainudin Amali pada 2020.

Pada 7 Oktober 2020, Amali berbincang secara virtual dengan Presiden WADA, Witold Banka. Saat jumpa pers seusai pertemuan itu Amali berjanji akan meningkatkan anggaran untuk LADI hingga 500 persen.

Anggaran untuk LADI jadi Rp7,5 miliar dari Rp1,5 miliar dan akan digunakan untuk pembangunan laboratorium doping serta peningkatan jumlah tes doping pada 2021. Eh, jumlah tes doping malah berujung sanksi WADA.

"Kalau kita tidak memenuhi standar tata kelola tes doping yang bagus, nanti jadi persoalan. Jadi kita harus membenahi tata kelola tes doping, bukan sekadar memenuhi persyaratan yang diminta oleh WADA," kata Kusnaeni.

"Ini amanat undang-undang SKN tentang keberadaan LADI dan pelaksanaan tes doping itu. Jadi tidak bisa jadi pelengkap, harus serius. Jangan lupa tahun depan kita punya agenda kelas dunia, ada Formula E dan MotoGP," ujarnya.

MotoGP misalnya sudah resmi mengumumkan salah satu seri balapannya akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok mulai 2022. Indonesia dapat kontrak 10 tahun.

Agenda olahraga pada 2022 pun relatif padat. Selain SEA Games dan Asian Games, ada kejuaraan level tertinggi dunia dari berbagai cabang olahraga, termasuk Thomas Cup dan Uber Cup 2022 di Bangkok, Thailand.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Kusnaeni mengatakan jika Indonesia ingin benar-benar jadi destinasi olahraga kelas dunia; jadi lokasi perhelatan akbar olahraga; jadi bagian pergulatan atlet papan atas dunia, infrastruktur dan tata kelolanya harus berkualitas juga.

Ibarat surat cinta, bencana kecil yang didatangkan WADA untuk olahraga Indonesia karena kepatuhan doping adalah pesan sayang. Indonesia harus membalasnya dengan cinta-cinta besar yang tentunya harus nyata, bukan cuma tata kata.

(abdul susila/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER