ANALISIS

Timnas Indonesia U-23 vs Australia: Olyroos Bukan Tim Super

Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 08:32 WIB
Timnas Indonesia U-23 tetap punya kans menembus Kualifikasi Piala Asia 2022 karena Australia bukan tim superior.
Shin Tae Yong sudah matangkan taktik lewat dua uji coba di Tajikistan. (Arsip PSSI)

Sejarah mencatat, Timnas Indonesia pernah menaklukkan Australia. Itu tercipta pada 30 Agustus 1981. Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 1982 itu Garuda Merah Putih unggul dengan skor 1-0.

Satu-satunya gol Indonesia dilesakkan Herry Risdianto pada menit ke-88. Kemenangan di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, sudah 40 tahun berlalu, namun kiranya bisa jadi cerminan.

Dari 18 pertemuan sejak 1967, Indonesia memang dominan kalah: 14 kali. Hanya saja ada satu generasi yang bisa membuktikan bahwa tidak selamanya Indonesia bertekuk lutut dari sepak bola Negeri Kanguru tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus tim kategori di bawah usia 23 tahun, Indonesia dan Australia baru sekali bentrok. Itu terjadi pada 5 Juli 2012 di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-22 2013.

Dalam laga ini generasi Andik Vermansah dan kawan-kawan takluk 0-1. Kekalahan ini membuat Indonesia gagal melaju ke putaran final. Australia jadi runner-up Grup E dengan 10 poin, terpaut satu poin dengan Indonesia.

Untuk kategori U-19 empat kali bertemu. Hasilnya 3 kali kalah dan sekali imbang. Pertemuan pertama tercipta pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2008 di Ho Chi Minh, Vietnam. Kala itu Indonesia takluk 0-2.

Lantas di Piala Asia U-16 dua kali bertemu. Generasi Evan Dimas dan kolega kalah 2-5 di Kualifikasi Piala Asia U-16 2012, dan angkatan Bagus Kahfi takluk 2-3 di babak delapan besar Piala Asia U-16 2018.

Jika dijumlah, total ada 25 pertemuan antara Indonesia kontra Australia di segala level usia. Rentetan kekalahan tersebut Indonesia hanya bisa menang 1 dan imbang 4 kali, sisanya 20 kali kalah.

Rully Nere, legenda Timnas Indonesia yang menjadi salah satu aktor kemenangan 1-0 Indonesia atas Australia, menyebut negara di ujung selatan bumi tersebut bukan superior yang mustahil dikalahkan.

Rully mengisahkan, sebelum kemenangan 1-0 itu Indonesia takluk 0-2 saat tampil di Olympic Park, Melbourne. Kekalahan pada leg pertama menyulut motivasi Ronny Pattinasarani dan kawan-kawan untuk membalas dendam.

Selain dua hasil itu, Timnas Indonesia juga pernah menahan imbang Australia.

"Pada Desember 1980 kami telah bertanding di Senayan. Hasilnya imbang 1-1. Secara permainan kita tidak kalah. Kita punya kecepatan dan kelincahan. Itu yang kita manfaatkan," kata Rully, Senin (25/10).

Rully percaya, 'kutukan' 40 tahun tak pernah menang dari Australia akan terhenti di Tajikistan pada Selasa (26/10) malam WIB. Kuncinya, kelebihan pemain Indonesia dieksplorasi Shin Tae Yong.

Karena Australia bukan tim superior apalagi 'dewa' sepak bola Asia, Timnas Indonesia U-23 punya kans besar meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2022 dengan mengalahkan Australia dua kali.



(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER