Penonton Tembak Pelatih Tim Tamu di Liga Argentina

CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 12:58 WIB
Pertandingan divisi tiga Liga Argentina mendadak bubar setelah tembakan dilepaskan dari tribune penonton dan menyasar ke pelatih tim tamu.
Duel Huracan Las Heras vs Ferro de General Pico dihentikan usai bunyi tembakan dari tribun penonton. (Istock/sandsun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertandingan divisi tiga Liga Argentina mendadak bubar setelah tembakan dilepaskan dari tribune penonton dan menyasar ke pelatih tim tamu.

Insiden mengerikan itu terjadi di tengah laga Huracan Las Heras melawan Ferro de General Pico pada lanjutan divisi tiga Liga Argentina di Stadion General San Martin, Mendoza, Senin (1/11).

Saat itu tuan rumah Huracan sedang unggul 3-1. Peristiwa penembakan terjadi di pertengahan babak kedua atau tepatnya di menit ke-79.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, seluruh pemain dan ofisial panik berlarian keluar dari lapangan setelah terdengar suara tembakan yang keras.

Sport Bible melaporkan, kejadian bermula saat pendukung Huracan terlibat perkelahian di antara mereka. Namun, tiba-tiba situasi berubah mencekam dan tak terkendali.

Surat kabar Argentina, Ole, memberitakan pelatih kepala Ferro Mauricio Romero turut menjadi korban. Ia mengalami luka tembak di bagian bahu.

Pihak klub mengeluarkan pernyataan resmi bahwa sang pelatih memang terkena tembakan dan langsung menjalani perawatan di rumah sakit.

"Romero baik-baik saja dan terselamatkan dari bahaya. Setelah meninggalkan stadion dia menjalani tes di rumah sakit setempat dan sekarang sedang memberikan pernyataan kepada polisi," bunyi keterangan resmi Ferro di Twitter.

Huracan juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden penembakan yang terjadi di stadion mereka.

"Kami sadar kami telah menjadi bagian dari barbarisme yang sulit untuk dipahami atau dijelaskan," demikian pernyataan resmi Huracan.

Huracan mendukung federasi sepak bola Argentina untuk mengambil tindakan tegas agar peristiwa tersebut tidak terulang di kemudian hari.

"Dubutuhkan keputusan politik yang menghukum berat peristiwa yang tak biasa ini," bunyi keterangan tambahan dari klub.

[Gambas:Video CNN]

(jun/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER