ANALISIS

PSSI, Kapan Bisa Bikin Jadwal Liga 1 dan Timnas Tidak Bentrok?

Jun Mahares | CNN Indonesia
Jumat, 28 Jan 2022 19:06 WIB
Bentrokan jadwal kompetisi dan agenda Timnas Indonesia seakan menjadi penyakit yang tak kunjung bisa dipulihkan di sepak bola Indonesia.
Timnas Indonesia melakoni dua laga uji coba melawan Timor Leste. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Ketika negara-negara lain yang otomatis meliburkan kompetisi di FIFA matchday, tidak demikian dengan Indonesia. Kompetisi kasta tertinggi terus digulirkan dengan dalih durasi liga yang sudah mepet.

Liga 1 2021/2022 dijadwalkan rampung pada Maret 2022. Rencana tersebut bisa molor jika terjadi penundaan pertandingan selama satu pekan.

Alhasil, Liga 1 terus bergulir di saat Timnas menjalani laga uji coba internasional yang sesuai dengan kalender FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polemik model begini tak hanya terjadi di 2022. Keluhan yang sama sudah berlangsung setidaknya sejak 2008 atau kali pertama Liga Super Indonesia (ISL) bergulir.

Bentrokan jadwal kompetisi liga Indonesia dengan kalender FIFA kerap terjadi. Operator kompetisi selalu kesulitan menetapkan jadwal kompetisi yang tak mengganggu kepentingan Timnas Indonesia.

Pelatih asal Spanyol Luis Milla pun pernah menjalani keanehan yang terjadi di Indonesia pada 2017-2018. Ia tak leluasa menggunakan pemain karena pembatasan pemanggilan. Timnas hanya boleh menggunakan dua pemain dalam satu klub.

Kebijakan 'aneh' ini juga sempat dialami Shin Tae Yong sebelum berangkat ke Piala AFF 2020 (2021). Ia hanya bisa memanggil dua pemain dalam satu klub pada serangkaian laga uji coba di Turki.

Beruntung PSSI dan PT LIB akhirnya sepakat untuk meliburkan kompetisi ketika Piala AFF 2020 bergulir. Dengan demikian Shin Tae Yong bisa leluasa memanggil pemain yang diinginkan tanpa batas dua pemain.

Kendati hanya finis sebagai runner up, Shin Tae Yong dianggap berhasil membawa warna baru di Timnas Indonesia. Skuad Garuda berani tampil agresif dan pantang menyerah di sepanjang laga kendati kalah dari Thailand di final Piala AFF 2020.

Selepas Piala AFF, PSSI tak lagi membatasi pemanggilan pemain Timnas. Namun, sejumlah klub menjerit, terutama Persebaya yang harus melepas lima pemain andalannya.

Shin Tae Yong sama sekali tidak punya kesalahan karena memanggil pemain yang sesuai dengan keinginan. Akan tetapi, Persebaya jelas-jelas yang jadi korban.

Persebaya sudah melayangkan protes kepada PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Namun, mereka bergeming dan menyerahkan tanggung jawab kepada PSSI.

Seperti berada dalam labirin, PSSI malah mengembalikan keputusan kepada operator kompetisi. Hingga saat ini, jadwal Persebaya vs PSS tak mengalami perubahan. Bajul Ijo harus berjuang tanpa lima pemain andalannya.

Tak dimungkiri, bentrok jadwal kompetisi dan agenda Timnas sudah menjadi 'penyakit kronis' yang sulit disembuhkan. Entah sampai kapan PSSI dan PT LIB bisa merumuskan jadwal ideal bagi kemajuan sepak bola Indonesia.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER