INSPIRASI ATLET

Dilema Noor Al-Malki, Antara Puasa dan Rekor Pribadi

CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2022 16:01 WIB
Puasa Ramadan 2012 menjadi cerita lain bagi atlet lari asal Qatar Noor Al-Malki karena harus tampil di Olimpiade 2012 di London.
Noor Al-Malki memiliki ambisi membawa wanita Qatar ke pentas olahraga internasional. (AFP/ADRIAN DENNIS)

Olimpiade London 2012 menjadi Olimpiade pertama dengan persentase atlet pria dan wanita seimbang. Hal tersebut dinilai penting untuk membuktikan bahwa atlet wanita mendapat kesempatan yang sama untuk tampil di ajang olahraga tertinggi di dunia.

Qatar yang sebelumnya tidak pernah mengirim atlet wanita, akhirnya mengirim seorang pemudi bernama Noor Al-Malki di cabang olahraga atletik. Sprinter dengan tinggi 152 cm dan berat badan 45kg itu diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah Qatar dalam bidang olahraga.

"Secara tradisional, olahraga mungkin tidak diperuntukkan bagi wanita di negara seperti ini. Tidak wajar melihat wanita bisa menjadi juara," kata Noor dikutip dari Ynaija.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor mengesampingkan medali sebagai target utamanya sebagai atlet. Ia yang kini sudah berusia 27 tahun itu menjadikan profesinya untuk mengejar mimpi dalam mendobrak tradisi agar lebih banyak wanita yang melanjutkan mimpi sebagai atlet profesional.

"Saya tidak percaya ketika mereka bilang saya bisa ikut Olimpiade. Itu sangat mengejutkan, tapi juga ada rasa bahagia dan kebanggaan yang besar. Ini adalah impian setiap atlet di Qatar dan itu akan ada di dalam diri saya," ujarnya.

"Saya gugup, tapi saya berusaha untuk tetap fokus karena kenyatannya saya membawa alasan yang jelas untuk mewakili wanita Qatar, demi memberi semangat agar lebih banyak wanita yang masuk dunia olahraga."

Qatar's Noor Hussain Al-Malki sits on the track after suffering injury in a women's 100-meter heat during the athletics in the Olympic Stadium at the 2012 Summer Olympics, London, Friday, Aug. 3, 2012. (AP Photo/Daniel Ochoa De Olza)Noor Hussain Al-Malki gagal finis karena cedera di tengah perlombaan. (AP Photo/Daniel Ochoa De Olza)

Sayangnya Noor gagal menyentuh garis finis di nomor 100 meter akibat cedera hamstring. Ia terjatuh ketika baru berlari kencang sepanjang 10 meter.

Meski begitu dirinya mengaku tidak patah arah. Ia sama sekali tidak merasa gagal di Olimpiade London walaupun tak menyentuh garis finis.

"Tidak apa-apa. Partisipasi [di London] adalah hal paling penting dan saya hanya perlu memberikan yang terbaik meski di sana ada tekanan selama latihan karena kami harus bekerja keras untuk mencapai titik yang kami inginkan," katanya dikutip Reuters.

Banner live streaming MotoGP 2022

"Semua hal baik-baik saja ketika saya sudah berlatih dan saya berharap Tuhan tetap berada di sisi saya untuk mencapai rekor baru di turnamen."

Ia mengungkapkan kegagalan finis di Olimpiade Qatar tidak ada hubungannya dengan keputusan tetap berpuasa selama turnamen. Menurutnya, puasa adalah persoalan iman sebagai muslim.

"Saya akan tetap puasa meski jika ada halangan, saya akan pertimbangkan. Saya akan berdiskusi dengan pelatih dan perawat untuk memutuskan yang harus saya lakukan di bulan Ramadan," kata dia.

(ikh/ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER