Kehadiran Carlos Fortes menjadi warna tersendiri dalam laga leg pertama semifinal Piala Presiden 2022 antara PSIS Semarang dan Arema FC, Kamis (7/7).
Pertandingan di Stadion Jatidiri, Semarang, berpotensi menjanjikan tensi tinggi tak lain karena Fortes. Striker asal Portugal itu musim lalu membela Arema dan menyumbang 20 gol.
Begitu kompetisi usai, Fortes diumumkan jadi bagian PSIS. Kabar ini membuat sebagian besar suporter Singo Edan marah karena Fortes masih terikat kontrak. Fortes disebut tak punya etika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duel semifinal leg pertama Piala Presiden 2022 ini bukan momentum pertama Fortes melawan Arema FC, namun tetap saja Fortes menjadi sorotan menjelang pertandingan. Apalagi pemain asal Portugal itu sudah pernah menorehkan gol ke gawang Arema dalam laga uji tanding beberapa waktu lalu.
Sejauh ini Fortes sudah mengoleksi lima gol dari lima pertandingan di Piala Presiden 2022. Ini membuat striker 27 tahun tersebut menjadi top skor sementara Piala Presiden 2022 mengungguli tiga rival terdekat yang baru mencetak lima gol.
Pada saat yang sama Arema FC belum menemukan pengganti Fortes. Dari empat pertandingan yang telah dilalui, hanya dua pemain yang membukukan namanya di papan skor, Irsyad Maulana dan Gian Zola.
Penyerang baru Arema asal Guinea Bissau, Abel Camara, sejauh ini belum menjanjikan. Striker 32 tahun itu belum mencetak gol kecuali saat adu penalti saat melawan Barito Putera.
Untuk pertandingan leg pertama ini, Eduardo Almeida memboyong 22 pemain. Dengan daftar 22 pemain ini pelatih asal Portugal tersebut percaya diri bisa meraih modal baik sebelum leg kedua.
Pada saat yang sama Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS, bisa tampil dengan skuad terbaik. Ini yang membuat tim asuhan Sergio Alexandre percaya diri bisa menaklukkan Arema.
Jika Fortes dibuat tak berkutik, PSIS punya Hari Nur Yulianto. Sejauh ini Hari sudah menyumbang dua gol di Piala Presiden 2022. Duet Fortes dan Hari saat ini yang paling menjanjikan.
Selain itu PSIS juga membuktikan sebagai klub paling produktif dalam ajang Piala Presiden dengan mengoleksi 16 gol, sehingga Bagas Adi Nugroho dan kawan-kawan dituntut tampil tanpa kesalahan di lini belakang.