Bagaimana pendapat Anda soal Persib vs Persija yang sering disebut 'El Clasico' Indonesia?
Saya senang Indonesia punya El Clasico juga. Saya sadar itu adalah pertandingan penting untuk kedua kubu dan suporternya. Saya juga kenal dengan teman saya [Luis Milla], mantan pemain sepak bola seumuran saya. Dia dari Spanyol, dia adalah pemain sepak bola yang fantastis dan dia adalah pelatih yang fantastis.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya yakin dia akan punya pemikiran yang sama dengan kami untuk menunjukkan pertandingan sepak bola yang bagus.
Sekarang mereka [Persib] sudah menang di tiga pertandingan terakhir. Tapi kami sedang dalam kondisi yang baik. Kami berharap pemain kembali dengan kondisi yang sehat.
Apa perbedaan yang mencolok dari para pemain Indonesia dengan pemain Jerman dari kedisiplinan dan kebiasaan makan?
Tidak, tidak, tidak. Saat saya datang, memang kami menemukan pemain yang kelebihan berat badan, saya melihat pemain dengan bentuk tubuh yang tidak ideal, mereka juga tidak mendapat program latihan individu.
Tapi saat saya melihat mereka sekarang, mereka mau bekerja keras di lapangan. Mereka menyerahkan segalanya di setiap sesi latihan. Saya sangat senang, mereka benar-benar mau berubah secara mental. Tidak hanya mental untuk menang, tapi juga keinginan untuk menjadi pesepakbola yang profesional.
Mereka harus mempelajari ini, tentu di Eropa sepak bolanya lebih dinamis. Itu alasan saya mengatakan bahwa kita harus memulai [program] latihan dari akademi dengan dinamis dan latihan sepak bola yang cepat.
Mungkin suatu hari, pemain sudah bisa siap seperti pemain di Eropa. Pemain di bawah usia 12 tahun masih anak-anak, mereka harus merasakan struktur yang sama dan nantinya bisa membawa perubahan.
Pelatih harus menekan mereka dan melatih dengan cara yang berbeda. Saya yakin suatu hari nanti mereka akan bisa siap karena kami punya pemain yang cepat.
![]() |
Tapi teknik, taktik, dinamisasi, aspek atletis, itu semua berkesinambungan dengan aspek mental. Itu adalah satu paket yang besar dan itu yang harus kami bawa ke pemain muda.
Bagaimana pendapatmu soal pemain Timnas Indonesia yang sedang menjalani jeda internasional?
Tentu pemain yang lolos ke tim nasional adalah pemain yang baik. Mereka bertanding membawa bendera Indonesia. Mereka akan membuat warga Indonesia bangga jika melihat pemain tim nasional. Tim U-23, U-20, U-19, semua tim nasional sangat penting.
Para pemain tentu akan bangga bisa masuk tim nasional. Itu adalah hal paling penting di semua negara. Saya senang saat kami bisa mengirim banyak pemain ke tim nasional.
Timnas Indonesia sekarang dilatih Shin Tae Yong, orang yang mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018. Apa pendapat Anda mengenai Shin Tae Yong?
Saat ini siapapun bisa mengalahkan timnas Jerman. Kami bermain buruk di Piala Dunia 2018, pemain tampil tanpa motivasi.
![]() |
Tentu menjadi sebuah kesuksesan [memenangi pertandingan] karena Jerman adalah tim favorit. Dia [Shin Tae Yong] tampil apik dan menunjukkan pekerjaan dengan sangat baik.
Sekarang saya di sini sudah empat bulan, tapi belum pernah bertemu dengannya. Normalnya memang pelatih klub harus bertemu dengan pelatih tim nasional karena kami mengirim banyak pemain ke tim nasional.
Saya terkejut karena kami tidak pernah bertemu. Tidak ada yang datang untuk sekadar mengatakan 'halo'. Saya sudah empat bulan di sini, mungkin ada waktu bagi federasi sepak bola Indonesia untuk mengatur [pertemuan] ini karena itu bukan hal yang buruk.
Apakah Anda sudah bisa berbahasa Indonesia?
Tidak, tidak, saya belum bisa bahasa Indonesia. Saya sangat menghormati bahasa Indonesia. Saya kesal kepada Hanno Behrens karena dia sudah lebih dahulu bisa Bahasa Indonesia.
Saya hanya tahu beberapa kata yang penting seperti 'selamat pagi' ,'selamat siang', 'apa kabar', 'selamat malam', 'selamat makan', 'baik'. Saya punya aplikasi di ponsel untuk belajar beberapa kata setiap hari.
Ini bahasa yang indah, mungkin beberapa bulan ke depan saya sudah bisa lebih banyak tahu kosakata yang lain.
(ikh/har)