Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengakui bahwa Stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi meninggalnya ratusan Aremania belum memenuhi standar FIFA.
"Ini [Stadion Kanjuruhan] masih belum [memenuhi standar FIFA] ya," kata Iriawan saat ditemui di Stadion Kanjuruhan selepas memeriksa dan meninjau seluruh tribune stadion pada Kamis (6/10) siang.
"Kan di Indonesia tidak seperti di luar. Stadion itu punya klub. Ajax [Amsterdam], MU [Manchester United], jadi mengelola sendiri. Ini kan mereka masih nyewa, punya Pemda. Mungkin perawatan Pemda terbatas dan lain sebagainya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meninjau Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10). Dalam kunjungan ini Jokowi ditemani Menpora Zainudin Amali, termasuk Iriawan yang menunjukkan lokasi paling parah.
Lokasi yang dimksud adalah tribune selatan, tepatnya di gate 13, 12, 11, dan 10. Keempat gate tersebut disebut-sebut sebagai lokasi banyaknya korban meninggal dunia, karena pintu 13 dikunci dan lainnya terbuka sedikit.
Mengenai pintu terkunci ini, Iriawan tak ingin berkomentar. Menurutnya pengusutan atau investigasi soal tersebut ditangani oleh Komite Disiplin PSSI dan ada pihak independen dari pemerintah Indonesia.
"Saya kan tidak memeriksa [soal pintu gate tribune yang terkunci] itu. Nanti tanyakan ke Komdis [Komite Disiplin] ya," ucap lelaki yang biasa disapa Iwan Bule tersebut.
Terkait audit stadion, Iriawan percaya penuh dengan Kementerian PUPR. Dalam hal ini Presiden Jokowi telah memerintahkan kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono melakukan audit stadion di seluruh Indonesia, termasuk Kanjuruhan.
"Itu ada ahlinya itu. Kalau saya melihat tadi, oh ternyata ada tribune berdiri. Itu lazimnya kan tidak ada di tempat lain. Mungkin karena situasi dan mungkin anggaran kurang. Makanya nanti diaudit PUPR," katanya.