LIPUTAN KHUSUS

Jalan Terjal Jadi Wasit FIFA: Tak Cukup Modal Mimpi

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 14:03 WIB
Tahapan menjadi wasit FIFA tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan ekstra dan tak cukup hanya modal mimpi.
Wasit legendaris Indonesia Jimmy Napitupulu. (CNN Indonesia/Jun Mahares)

Wasit sepak bola legendaris Jimmy Napitupulu juga mengamini jalan berliku yang harus ditempuh wasit Indonesia demi naik ke jenjang elite FIFA. Butuh modal bagus agar mampu bersaing menembus pentas internasional.

"Syarat jadi wasit FIFA berat. Jangan dipikir gampang. Yang pertama, harus lancar bahasa Inggris. Minimal bahasa Inggris sepak bola. Harus bisa bikin laporan, presentasi ke depan, kemudian teknologi informasi," kata Jimmy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya wajib punya kemampuan berbahasa Inggris aktif, wasit FIFA harus memiliki fisik yang prima. Sebab, peserta harus mampu melewati fitnes test high intensity yang tingkat kesulitannya lebih berat dari cooper test.

Jimmy berharap Indonesia bisa melahirkan wasit-wasit top minimal rutin dipilih laga-laga internasional yang digelar di Asia. Mulai dari Liga Champions Asia, Piala Asia, hingga kualifikasi Piala Dunia.

Musim 2022/2023, Indonesia memiliki 12 perangkat pertandingan berlisensi FIFA. Lima di antaranya wasit tengah dan tujuh lainnya asisten wasit.

Lima wasit Indonesia berlisensi FIFA tersebut adalah Thoriq Alkatiri, Yudi Nurcahya, Aprisman Aranda, Fariq Hitaba, dan Sanche Lauwita. Dari lima nama-nama di atas, hanya Thoriq dan Yudi Nurcahya yang berstatus elite FIFA.

Referee Jimmy Napitupulu sends off Singapore's Haris Harun during a friendly match between Singapore and Indonesia at the Bung Karno Stadium in Jakarta, 03 June 2007.  Singapore won 1-0. AFP PHOTO/BAY ISMOYO (Photo by BAY ISMOYO / AFP)Jimmy Napitupulu saat memimpin laga persahabatan Indonesia vs Singapura di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 Juni 2007. (BAY ISMOYO/AFP)

Sementara tujuh asisten wasit Indonesia berlisensi FIFA meliputi Bangbang Samsudar, Nurhadi, Beni Andriko, I Gede Selamet Raharja, Azizul Alimudin, Fajar Furqon, dan Akbar Jamaludin.

Wasit berlabel FIFA pun ternyata tak luput dari kesalahan dalam membuat keputusan. Sebanyak tiga wasit FIFA pernah disanksi PSSI karena dianggap lalai menjalankan tugas saat Liga 1 baru berjalan lima pekan.

Ketiga wasit FIFA yang dihukum PSSI itu adalah Fariq Hitaba, Yudi Nurcahya, dan Sance Lawita. Mereka termasuk dari total 18 wasit, AAR (additional assistant referee), dan asisten wasit yang disanksi PSSI.

Setelah mengantongi lisensi FIFA, wasit juga masih bisa tersandung di lapangan. Pengetahuan mendalam soal Laws of the Game tak akan berguna jika seorang wasit tak cakap dalam bertugas. Korps pengadil pun tercoreng dan siap-siap banjir hujatan.

Beratnya jadi wasit Indonesia...

(jun/abs/har)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER