Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil listrik pintar Tesla memang dilengkapi oleh fitur autopilot. Meski menimbulkan pro dan kontra, autopilot ini belakangan disebut-sebut bisa 'meramalkan' kecelakaan.
Fitur autopilot yang disematkan di mobil listrik pintar Tesla kerap dinilai pembawa bencana lantaran dituduh menjadi penyebab rangkaian kecelakaan di Amerika Serikat.
Kali ini, autopilot Tesla tengah diperbincangkan karena diduga memiliki kemampuan terselebung, yakni memprediksi kecelakaan yang berpotensi terjadi di depan mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini ditunjukkan oleh sebuah video yang diunggah ke Twitter oleh pengguna dengan nama akun @HansNoordsij.
Ia sedang mengendarai mobil Tesla di jalan tol di Belanda. Awalnya perjalanan tampak mulus, lalu tiba-tiba ada suara
beep dari dalam mobil. Tak sampai tiga detik setelahnya, dua mobil di depannya bertabrakan.
Setelah video ini viral dengan jumlah sekitar 1.155
retweet dan cuitan @HansNoordsij yang mention akun Elon Musk, perwakilan Tesla akhirnya mengkonfirmasi kepada
CNBC.
Pihak perusahaan mengatakan, bunyi peringatan
beep seperti yang ditampilkan dalam video itu adalah suara
Forward Collision Warning dari fitur autopilot.
Memang bukan seperti cenayang, namun fungsi tersebut sengaja ada agar para pengemudi bisa menghindari masalah lalu lintas seperti kecelakaan.
Tesla sendiri pada September lalu menyatakan melalui publikasi blog resmi perusahaan, bahwa autopilot mobilnya mengandalkan sinyal radar.
"Tesla mampu mengeluarkan sinyal radar dari kendaraan yang berada di depannya, dan mengoperasikan rem ketika penglihatan buram," sebut Tesla.
Sejumlah kecelakaan menimpa pengemudi Tesla Model X dan S di mana semuanya menyalahkan fungsi autopilot yang diklaim tidak berfungsi sama sekali.
Pasca beberapa kecelakaan tersebut, Tesla pun telah berulang kali menekankan soal autopilot, bahwa para pengemudi memang tidak dianjurkan untuk melepaskan tangan mereka dari kemudi setir selama fungsi itu diaktifkan.
(hnf)