Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku industri otomotif memberikan respons beragam terkait dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 4,25 persen.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Chandra menuturkan pihaknya akan mengubah paket kredit bagi konsumen terkait dengan kenaikan suku bunga BI 4,5 persen.
"Paket kredit kami sekarang belum berubah karena masih pakai acuan yang lama. Tapi bulan depan tentu akan berubah," kata Amelia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan pihaknya khawatir terhadap kenaikan suku bunga acuan tersebut. Dia menilai berpotensi mengganggu pertumbuhan kredit terhadap kendaraan.
Memicu InvestasiBrand Manager Wuling Motors Dian Asmahani memiliki pendapat berbeda. Menurut dia kenaikan suku bunga malah dapat memicu pertumbuhan investasi di Indonesia.
"Kenaikan suku bunga acuan BI tidak serta merta berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkapnya.
Terpisah, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengharapkan kenaikan itu tak mengganggu penjualan mobil.
"Biasanya hasil dari suatu kebijakan tidak bisa langsung terasa efeknya, sekitar tiga bulan baru terlihat. Tapi harapannya tidak memberi efek terlalu signifikan terhadap penjualan mobil," kata Fransiscus.
Lebih spesifik, Donny menuturkan bahwa kemungkinan paling besar adalah ke depan bakal banyak dari masyarakat yang memilih untuk menunda pembeli mencicil kendaraannya.
"Analoginya kenaikan BI rate menaikkan suku bunga pinjaman membuat penundaan pembelian mobil secara kredit," kata dia.
(asa)