Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bakal melarang ribuan unit BMW beredar di jalan. Keputusan ini diambil setelah terjadi banyak kasus kebakaran yang melibatkan mobil merek Jerman tersebut.
Bulan lalu, BMW melakukan recall terhadap lebih dari 100.000 unit di Korea Selatan untuk inspeksi darurat dan sudah meluas ke Eropa pada pekan lalu.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengecek sistem knalpot atau pembuangan gas. Dugaannya, modul resirkulasi, sistem yang mengembalikan gas buang ke mesin untuk mengurangi polusi, bermasalah.
Menurut Pemerintah Negeri Ginseng, hingga Senin (13/08), lebih dari 27.000 unit masih belum melewati tahap inspeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat kami merasa khawatir," kata Menteri Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee kepada CNN.com, pada Selasa (14/08).
Berdasarkan pemberitaan media di Korea Selatan, ada 39 unit BMW terbakar sepanjang 2018. Tidak ada laporan yang menyebut terdapat korban dari seluruh kasus itu.
Agar menghindari bertambahnya kejadian kebakaran, Kim meminta otoritas setempat melarang pemilik BMW mengendarai kendaraan mereka. Pengecualian hanya diberikan kepada pemilik BMW yang hendak mengecek kendarannya.
Respons BMW
Menyikapi masalah ini, pemimpin BMW di Korea Selatan Kim Hyo-joon telah mengadakan konferensi media pada pekan lalu. Ia membungkuk di depan kamera dan mengungkapkan permohonan maaf sebesar-besarnya atas masalah ini.
Menyusul keputusan pemerintah melarang BMW dikendarai jalan, pabrikan asal Jerman tersebut mengeluarkan pernyataan jika mereka akan "secara aktif bekerja sama dengan pemerintah, bertanggung jawab, dan melakukan inspeksi hingga konsumen terakhir".
Buntut dari kasus kebakaran di Korea Selatan, BMW juga melakukan recall terhadap 323.700 unit di seluruh Eropa. Dari angka tersebut, negara seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia menyumbangkan jumlah yang signifikan. (gfs/fea)