Suzuki sempat mengonfirmasi pada Juli bahwa Jimny pensiun di Eropa gara-gara tak bisa menyesuaikan regulasi emisi bahan bakar. Namun Suzuki telah menemukan cara lain agar penjualan tetap bisa dilakukan, yakni menjadikan Jimny sebagai mobil niaga alih-alih mobil penumpang.
Homologasi emisi bahan bakar mobil niaga lebih jinak di Eropa, yakni rata-rata 147 g per km, sedangkan untuk mobil penumpang 95 g per km. Sementara emisi bahan bakar Jimny dengan mesin 1.500 cc adalah 154-170 g per km.
Autocar menjelaskan memasukkan Jimny sebagai mobil niaga membuat perusahaan kemungkinan mendapat pengurangan denda. Namun begitu keuntungan strategi ini yakni Suzuki tak perlu mengubah teknis apapun pada mesin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimny tetap memakai mesin K15B bensin 1.500 cc dengan tenaga 101 hp pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm. Suspensi 3-link, all wheel drive, dan gigi low range juga tetap tersedia.
Suzuki juga tidak mengubah banyak desain eksterior Jimny versi mobil niaga.
Meski demikian status mobil niaga punya konsekuensi. Mengutip Carscoops, Jimny sekarang hanya punya dua jok, jok di belakang dicopot hingga kapasitas bagasi menjadi jauh lebih besar, 862 liter.
Pada ruang kargo tersebut juga tersedia partisi sehingga barang tidak mudah masuk ke area sopir dan penumpang.
![]() |
Jimny niaga memiliki ground clearance 210 mm, panjang 3.480 mm, lebar 1.645 mm, tinggi 1.720 mm, dan wheelbase 2.250 mm.
Belum disebutkan harga Jimny versi niaga. Namun varian penumpang di sana sebelumnya dijual US$20.079 atau setara Rp299 juta dengan kurs Rp14.901.
(ryh/fea)