Penjualan mobil Honda di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami penyusutan hingga Oktober ketimbang periode yang sama 2019.
Kontribusi penjualan pada wilayah Ibukota dan daerah penyangga kini hanya sebesar 25 persen, sedangkan sebelumnya berada pada angka 30 persen.
"Tapi Jabodetabek tetap menjadi nomor dua untuk kontribusi penjualan nasional Honda," kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales and Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) dalam diskusi virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu data Honda menyebutkan dari lima besar teratas, Jabodetabek menempati urutan ke-empat dengan persentase pertumbuhan penjualan selama Oktober 2020.
Peningkatan penjualan Honda paling tinggi ada di area Jawa Tengah yang meningkat 17 persen, disusul area Jawa Barat 13 persen, area luar Pulau Jawa juga 13 persen, area Jabodetabek sebesar 10 persen dan area Jawa Timur delapan persen.
Billy tak memungkiri bila penjualan mobil Honda memang terkikis dibanding tahun kemarin efek pandemi virus corona (Covid-19).
Tapi, ia menekankan penjualan terpantau terus meningkat dari bulan ke bulan misalnya Oktober yang tumbuh 12 persen menjadi 6.561 unit dari September 2020 sebesar 5.835 unit.
Ia menambahkan pada sisa-sisa bulan terakhir 2020, Honda tak membuat target terlalu muluk pada penjualan. Target perusahaan hanya ingin agar pangsa pasar tak terkoreksi atau sama dengan 2019, yakni sebesar 14,4 persen.
"Penjualan memang turun, tapi kami target market share agar tidak turun atau sama dengan tahun kemarin," ungkap Billy.