Polda Metro Jaya menyatakan sudah menentukan lokasi penyekatan sebagai upaya antisipasi penerapan larangan mudik 6-17 Mei 2021. Lokasi penyekatan ini termasuk jalan-jalan kecil atau 'jalur tikus' yang bisa digunakan pemudik bersepeda motor atau kendaraan sewa (travel) ilegal.
"Titik penyekatan yang kedua terutama untuk 'jalur tikus', baik travel gelap maupun para pemudik sepeda motor," ucap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, seperti disitat dari Korlantas.polri.go.id, Minggu (19/4).
Lihat juga:Komunitas Tanggapi Soal Mudik Bersyarat |
Pemerintah sudah mengumumkan melarang masyarakat mudik pada tahun ini sebagai tindakan penanggulangan pandemi Covid-19. Larangan ini dimuat dalam Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan mudik ini merupakan kedua yang dilakukan semasa pandemi. Pada tahun lalu pemerintah menerapkan kebijakan yang kurang lebih sama.
Rasa rindu mudik bertemu keluarga untuk merasakan suasana Lebaran di kampung halaman bisa jadi mendorong banyak orang mencari celah agar tetap bisa berpergian. Jalur tikus yang bisa dilalui motor merupakan alternatif melakukan hal itu.
Banyak pilihan jalur tikus membuat pengawasan mungkin saja sulit dilakukan setiap waktu oleh kepolisian. Masyarakat diimbau lebih mementingkan kesehatan dengan tidak mudik ketimbang berisiko masuk dalam klaster baru infeksi Covid-19.
Sambodo mengatakan masyarakat yang nekat mudik menggunakan kendaraan pribadi akan diminta putar balik jika sudah melewati pos pengamanan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono sebelumnya sudah menjelaskan titik penyekatan pada larangan mudik tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 146 titik.
"Saya pastikan ya, untuk jalur utama, Lampung sampai Bali kita bangun 333 penyekatan dan saya pastikan jalur-jalur tersebut sudah kita evaluasi dari pelaksanaan tahun lalu," ujar Istiono, Rabu (14/4).
Menurut Istiono karena sebagian besar moda transportasi roda empat tidak bisa digunakan masyarakat untuk mudik pada tahun ini, masyarakat akan beralih ke kendaraan pribadi atau roda dua.
"Oleh karena itu jalur alternatif, atau jalur arteri, menjadi tumpuan." kata Istiono.
(fea)