Mobil hybrid di Indonesia saat ini kebanyakan dijual merek Jepang. Kendaraan ini dikatakan sebagai transisi sebelum masuk ke era kendaraan listrik murni.
Alasan dikatakan demikian didasari karena buat produsen lebih mudah mengenalkan mobil hybrid ketimbang melakukan sosialisasi kendaraan listrik murni. Hal ini lantaran cara kerja mobil hybrid tak terlalu beda dari mobil konvensional.
Belum lagi, investasi rata-rata perusahaan otomotif besar di Tanah Air telah dipusatkan buat kendaraan konvensional. Peralihan menuju kendaraan listrik diyakini mesti berjalan tak terlalu cepat agar tak seketika membinasakan industri besar yang sudah dibangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lain yang jadi sorotan adalah harga mobil hybrid lebih terjangkau ketimbang mobil listrik murni.
Sehingga, dengan dana yang terbatas, masyarakat dapat ikut mencicipi sensasi menggunakan mobil listrik melalui sistem hybrid.
Lalu hal yang jadi pertanyaan lain adalah tentang infrastruktur mobil listrik murni dalam hal ini stasiun pengisian baterai kendaraan yang jumlahnya masih sangat sedikit.
Mobil hybrid yang beredar di Indonesia sudah cukup banyak dengan pemain utama, Toyota. Merek Jepang tersebut sudah menjual mobil hybrid sejak 2009 melalui Prius.
Kemudian model hybrid dari Toyota buat konsumen Indonesia diperluas, antaranya Crown Hybrid, Alphard Hybrid, Corolla Cross Hybrid, CHR Hybrid, Camry Hybrid, Corolla Altis Hybrid, Century Hybrid, dan kabarnya bakal merilis Kijang Innova Hybrid pada 2022.
Kemudian dari merek Lexus, terdapat model ES 300h dan NX 350h F Sport dan NX 350h Luxury.
Berikutnya merek lain yang ikut menjual hybrid saat ini antaranya Suzuki Ertiga Hybrid, Nissan Kicks, dan Mitsubishi Otlander PHEV.
(ryh/fea)