Adu Cepat Kendaraan Listrik Thailand dan Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 14:34 WIB
Thailand masuk ke dalam 10 besar sebagai negara dengan pasar mobil listrik terbesar. Tahun lalu, Thailand berada pada urutan 10.
Ilustrasi. Peta jalan kendaraan listrik di Indonesia. (Foto: REUTERS/MATTHIAS RIETSCHEL)

Indonesia juga tengah bersiap memasuki era industri kendaraan listrik dengan menyiapkan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). 

Pemerintah telah membuat target 600 ribu unit produksi mobil listrik pada 2030 dan 2,45 juta unit sepeda motor listrik.

Untuk mencapai itu pemerintah Indonesia juga menelurkan berbagai macam aturan pada peta jalan kendaraan listrik yang dimulai dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai pada 12 Agustus 2019. Perpres 55/2019 menjadi aturan awal yang disebut sebagai payung hukum kendaraan listrik Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada enam aturan pendukung lain yang diterbitkan kementerian mulai dari menyangkut insentif pajak sampai dengan berkaitan dengan produk.

Kini, untuk mendukung target dari kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo dan pembantunya juga telah menerbitkan aturan baru lain antaranya terkait konversi hingga penggunaan kendaraan dinas dalam lingkungan pemerintahan.

Dalam peta jalan, pemerintah juga menyusun skema importasi KBLBB dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap sebagai bagian tahap pengembangan industrialisasi KBLBB di Indonesia. 

Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan KBLBB, pengembangan industri diawali melalui skema Completely Knock Down (CKD) sampai dengan tahun 2024, dilanjutkan dengan Incompletely Knock Down (IKD), dan Importasi secara part by part.


"Skema ini ditujukan agar diperoleh nilai tambah berupa peningkatan nilai TKDN melalui pendalaman manufaktur secara bertahap hingga 2030," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengutip keterangan resmi.


Kata dia pendalaman manufaktur ini direncanakan untuk bisa melibatkan sebanyak-banyaknya pelaku industri komponen lokal pada proses bisnis pembuatan ekosistem industri kendaraan listrik.


Agus juga bilang menyatakan industri kendaraan listrik di Indonesia memiliki keharusan untuk memperhatikan pengembangan Industri komponen. 


Sebab, sejumlah 1.550 perusahaan industri komponen yang terbagi dalam tiga tier selama ini menjadi pemasok utama komponen kendaraan Internal Combustion Engine (ICE). Sebagian besar di antaranya (anggota tier-2 dan tier-3) merupakan industri kecil dan menengah.


"Proses transisi industrialisasi dari kendaraan konvensional dan kendaraan listrik harus dapat semaksimal mungkin melibatkan sektor IKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata dia.


Dalam peta jalan tersebut juga terdapat panduan penguasaan komponen utama kendaraan bermotor, yaitu baterai, motor listrik dan konverter.


"Dalam kerangka itu, kami juga memacu pengembangan industri baterai dari mulai proses perakitannya sampai dengan daur ulang baterai, sehingga Indonesia bisa punya industri baterai terintegrasi dan siap untuk mendukung ekosistem industri mobil berbasis listrik," kata Agus.

Pemerintah juga membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Kendaraan Umum (SPKLU) yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia untuk menunjang penggunaan kendaraan listrik.


Sejauh ini produsen yang telah memproduksi mobil listrik di Indonesia baru dua, yaitu Hyundai dan Wuling. Sementara Toyota dikabarkan akan memproduksi mobil hybrid akhir tahun ini.


Di samping itu pasar domestik mobil elektrifikasi hingga Juli 2022 terpantau belum terlalu besar, porsinya hanya 0,9 persen dari total penjualan mobil di dalam negeri.


Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kendaraan elektrifikasi yang termasuk mobil listrik murni (BEV), hybrid, plug in hybrid (PHEV) terjual 4.849 unit pada Januari-Juli 2022.

Penjualan BEV pada periode itu mencapai 626 unit, PHEV 10 unit, dan hybrid 4.213 unit. Total kontribusi kendaraan elektrifikasi sebesar 0,9 persen dari seluruh penjualan mobil sebanyak 561 ribu unit sampai Juli 2022.

Kendati cuma ribuan dan terlihat kecil, sebenarnya penjualan kendaraan elektrifikasi itu sudah melebihi total penjualan segmen ini pada 2021. Angka itu juga membuktikan penjualan domestik kendaraan elektrifikasi di Tanah Air terus tumbuh setiap tahunnya.

Selama 2021 mobil elektrifikasi terjual 3.205 unit atau 0,4 persen dari total pasar keseluruhan. Mobil hybrid merupakan kontributor penjualan mobil elektrifikasi pada tahun lalu yaitu 2.472 unit, sedangkan PHEV 46 unit, dan BEV 687 unit.

Penjualan mobil elektrifikasi pada 2021 tumbuh dari catatan total penjualan pada 2020 yaitu 1.324 unit (0,2 persen) dan pada 2019 sebanyak 812 unit (0,1 persen).

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER