Sejumlah merek otomotif memangkas harga jual mobil listriknya di China untuk menstimulasi pembelian konsumen. Merek-merek otomotif tersebut yaitu Mercedes-Benz, Aito, hingga Tesla.
Beberapa analis memprediksi "perang harga" ini akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang, di tengah melemahnya konsumsi dan persaingan yang semakin ketat.
Mercedes-Benz mengatakan telah memangkas harga beberapa model EQE dan EQS sekaligus untuk merespons penurunan 6,7 persen pangsa pasar mobil premium tersebut di China, mengutip usnews.com, Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segmen kendaraan listrik premium di China masih berkembang ... Mercedes-Benz sedang memposisikan ulang model EQ di China," kata seorang juru bicara.
Selain itu, Mercedes-Benz akan menawarkan subsidi melalui dealer kepada pembeli yang membeli mobil tersebut.
Perusahaan berharap, penurunan harga ini bisa menarik perhatian pelanggan kelas atas China.
Di satu sisi, produsen mobil global tengah berjuang untuk masuk ke pasar kendaraan listrik China yang sedang tumbuh pesat 110 persen tahun ini, karena insentif seperti keringanan pajak guna mendorong konsumen beralih ke mobil ramah lingkungan, menurut laporan Goldman Sachs.
Sementara itu, Merek mobil China, Aito, menurunkan harga pada akhir Oktober sekitar US$1.100 untuk dua modelnya.
Sedangkan Tesla telah memangkas harga 5 hingga 9 persen setelah Elon Musk mengatakan "semacam resesi" sedang berlangsung di China. Elon berharap langkah tersebut bisa meningkatkan penjualan mobil listrik Tesla di China.
Seperti diberitakan, Telsla mulai menurunkan harga Model 3 dasar buatan lokal China menjadi 265.900 yuan atau setara dengan Rp571 juta dari harga sebelumnya 279.900 yuan, sedangkan untuk Model Y menjadi 288.900 yuan atau setara dengan Rp620 juta dari 316.900 yuan.