Toyota optimistis menghadapi 2023 namun mengungkap proyeksi penjualan mobil baru tak akan sebaik tahun ini. Salah satu faktornya yakni potensi perlambatan ekonomi terjadi tahun depan.
"Tahun depan bisa naik tapi tidak bisa seperti sekarang, ya amannya (prediksi penjualan 2023) tidak jauh berbeda dari tahun ini," kata Wakil Presiden Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sampai akhir November 2022, total penjualan kendaraan roda empat di pasar otomotif nasional sudah mencapai di atas 941 ribu unit. Angka ini meningkat 19,2 persen dibanding periode sama 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari-November, Toyota membukukan penjualan lebih dari 303 ribu unit atau meningkat sekitar 15,2 persen. Sejauh ini penjualan mobil baru Toyota mewakili 32,2 persen pangsa pasar nasional.
Menurut Henry hingga November ada tiga kontributor terbesar pada penjualan Toyota yakni Avanza sebesar 55.576 unit, Rush 41.470 unit dan Kijang Innova 40.926 unit.
"Kami bersyukur ini juga mendapat respon positif dari pelanggan yang terlihat dari pertumbuhan penjualan di atas 15,2 persen sehingga market share kami kini di posisi 32,2 persen," kata Henry.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy menambahkan performa Toyota tahun ini didukung produk kategori elektrifikasi.
Anton mengurai penerimaan pasar untuk dua mobil elektrifikasi Toyota yang baru saja meluncur, yaitu mobil listrik bZ4X dan hybrid Kijang Innova Zenix. Kata dia pemasaran kedua mobil ini cukup baik.
"Jadi kalau demand-nya untuk yang bZ4X itu sudah 1.300an, sementara Zenix mencapai hampir 4.000 unit yang 80 persennya memilih model hybrid. Padahal kedua model ini baru kami luncurkan," ucap dia.