Gaikindo Soal Subsidi Mobil Listrik: Gairahkan Produksi Lokal

CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2022 07:16 WIB
Gaikindo berharap subsidi mobil elektrifikasi bisa meningkatkan penjualan mobil listrik dan hybrid tahun depan. (REUTERS/TOYA SARNO JORDAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun ini naik pesat, lebih dari 10 kali lipat dibanding 2021. Tahun depan diprediksi produksi dan penjualan bakal kian banyak jika pemerintah resmi memberikan subsidi sebesar sekitar Rp80 juta.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) pada periode Januari-November 2022 mencapai 7.923 unit.

Angka itu melonjak setidaknya lebih dari 1.000 persen ketimbang sepanjang 2021 sebesar 687 unit.

Selain mobil listrik, penjualan mobil hybrid juga mencatatkan kenaikan. Pada Januari-November 2022 mobil hybrid terjual 7.385 unit, sedangkan selama 12 bulan tahun lalu hanya 2.472 unit.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi optimistis penjualan mobil listrik akan semakin meningkat dengan pemberian subsidi.

"Ini akan mendongkrak penjualan mobil listrik atau berbasis hybrid di Indonesia," kata Nangoi saat dihubungi.

Saat ini pemerintah memang masih menggodok besaran subsidi, tetapi diperkirakan untuk mobil listrik murni sekitar Rp80 juta dan untuk mobil hybrid Rp40 jutaan.

Walau sudah diwacanakan, Nangoi belum mau bicara mengenai prediksi penjualan mobil elektrifikasi pada 2023 usai pengumuman rencana subsidi tersebut.

"Saya lihat dulu pergerakannya, saya lihat dulu sampai tutup tahun ini, Baru kita lihat bagaimana dampaknya pada penjualan mobil listrik tahun depan," paparnya.

Nangoi menyebut ada sejumlah dampak positif dari rencana pemberian subsidi tersebut. Misalnya, beban pemerintah untuk subsidi bahan bakar minyak akan berkurang apabila banyak masyarakat beralih ke mobil listrik.

Kemudian subsidi ini diyakini juga bakal mendorong produksi mobil listrik di Tanah Air.

Pemerintah memang mengisyaratkan tidak semua mobil listrik mendapat keistimewaan subsidi. Subsidi rencananya hanya menyasar mobil-mobil yang diproduksi lokal.

"Dengan ini akan menggairahkan para pabrikan di Indonesia untuk mulai merakit mobil listrik di Indonesia atau membuat mobil listrik di Indonesia," jelas Nangoi.

"Ini kan berarti kita akan membuka lapangan kerja baru dan kemungkinan pintu ekspor bisa terbuka kalau diproduksi di Indonesia," pungkasnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sebelumnya mengumumkan pemerintah berencana memberikan subsidi Rp80 juta untuk pembelian mobil listrik dan Rp40 juta untuk mobil hybrid.

Selain itu pemerintah juga akan mensubsidi pembelian motor listrik baru sebesar Rp8 juta dan Rp5 juta untuk motor listrik hasil konversi.

Belum pasti kapan pemerintah meresmikan kebijakan pemberian subsidi itu. Agus mengatakan saat ini pemerintah masih dalam tahap finalisasi pembahasan besaran subsidi.

(dmr/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK