Toyota Astra Motor (TAM) merasa bersyukur bila pemerintah memberikan subsidi bagi kendaraan listrik produksi lokal seperti Innova Zenix Hybrid. Meski demikian upaya itu diprediksi bakal menemui masalah yaitu inden.
Pemerintah sebelumnya mengungkap wacana pemberian subsidi kendaraan listrik, yaitu mobil listrik Rp80 juta, mobil hybrid Rp40 juta, motor listrik Rp8 juta dan motor listrik konversi Rp5 juta. Subsidi ini kemungkinan besar cuma diberikan buat produk yang dibuat di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya satu produk Toyota yang memenuhi wacana itu saat ini, yaitu Innova Zenix Hybrid. Bahkan tanpa subsidi saja permintaan model ini sudah membeludak dan indennya sampai enam bulan.
Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan Innova Zenix mendapatkan 7.200 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sejak diluncurkan November 2022. Sebesar 80 persen atau sekitar 5.760 unit merupakan varian hybrid.
Varian hybrid disebut mengalami inden paling lama, yaitu sampai enam bulan sebab produksinya kurang dari 1.000 unit per bulan.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rencana meningkatkan produksi Innova Zenix Hybrid buat memangkas masa tunggu konsumen menerima unit pesanan.
"Yang bisa diucapkan pasti kita sudah bicara dengan pabrik, ini sudah pasti produksi hybrid harus ditingkatkan karena itu masalah yang kedua," ucap Anton di Semarang, Senin (20/12).
Anton mengatakan saat ini terbaca gelagat konsumen menunda pembelian Innova Zenix Hybrid karena pemerintah sudah mengeluarkan wacana bakal memberi subsidi Rp40 juta pada tahun depan. Namun dia memprediksi permintaan bakal semakin meningkat setelah kebijakan itu diterapkan.
"Kita bicara demand. Tarolah demand-nya boom, tapi barangnya enggak ada, percuma, karena enggak bisa memenuhi target pemerintah memenuhi rasio elektrifikasi itu," ucap Anton.
Anton mengatakan sejauh ini dampak wacana itu belum terlalu banyak dampaknya tetapi dia mengingatkan lagi soal inden yang mungkin belum dipahami pemerintah.
"Sekarang belum kelihatan terlalu banyak dampaknya. Inden hybrid itu kan sudah enam bulan, anggaplah kita potong setengahnya, masih ada 3 bulan inden. Mungkin dari pemerintah tidak membayangkan indennya sepanjang itu, mereka tahunya normal," kata Anton.
Masalah inden juga dialami mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang mencapai satu tahun dan Wuling Air EV selama dua bulan.
(fea)