Indonesia mencetak sejarah dalam industri otomotif dengan dimulai produksi mobil listrik mulai tahun ini. Mobil listrik "made in Indonesia" merupakan komitmen pemerintah di era elektrifikasi.
Hingga penghujung 2022 tercatat sudah beberapa merek diproduksi di dalam negeri. Merek-merek tersebut merupakan dari pemain otomotif China, Jepang dan Korea. Sementara merek Eropa masih nihil
Berikut daftar mobil listrik yang diproduksi di Indonesia:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merunut ke belakang, merek Korea Selatan, Hyundai, menjadi pabrikan yang membuka produksi mobil elektrifikasi di Indonesia tahun ini.
Hyundai mengawali produksi mobil elektrifikasi melalui Ioniq 5, yang merupakan mobil dalam kategori listrik murni berbasis baterai.Produksinya sudah berlangsung sejak April 2022.
Mobil listrik yang dijual Rp748 juta- Rp859 juta ini diklaim telah memiliki Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) 40 persen dan akan bertambah menjadi 60 persen pada 2024.
Hingga akhir 2022 produksi mobil ini di dalam negeri hanya akan mencapai 1.500 unit, sedangkan 2023 diproyeksikan 1.650 unit yang berarti sekitar 137 unit per bulan.
Merek berikutnya adalah Wuling Air EV yang menjadi mobil listrik berbasis baterai buatan Indonesia. Klaim perusahaan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) mobil ini hingga 40 persen dan direncanakan bakal terus ditingkatkan secara bertahap.
Air EV merupakan produk global mobil listrik yang diproduksi Wuling di Indonesia di pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. Kapasitas produksi mobil listrik Air EV diklaim mencapai 10 ribu unit per tahun.
Berstatus rakitan lokal, Air EV dipasarkan dengan harga Rp250 juta dan Rp300 juta atau menjadi mobil listrik murni paling terjangkau di Indonesia.
Di samping itu beberapa mobil hybrid juga sudah diproduksi di Indonesia, salah satunya merupakan kendaraan yang sudah legenda di Tanah Air. Berikut daftarnya:
Merek kedua yang sudah meluncurkan mobil elektrifikasi berbasis lokal adalah Suzuki melalui Ertiga Hybrid.Produk ini merupakan mobil hybrid pertama yang diproduksi di dalam negeri dan perdana di kelas low MPV.
Ertiga sejauh ini juga menjadi mobil hybrid paling terjangkau di Tanah Air yakniRp270,3 juta untuk varian terendah hingga Rp292,3 juta.
Tidak hanya Air EV, merek China ini juga turut merilis mobil elektrifikasi berbasis lokal di Indonesia, yaitu Almaz Hybrid.
Almaz Hybrid menggunakan basis SUV Almaz bermesin bensin yang sudah menghiasi jalan-jalan di Indonesia. Tak ada perbedaan desain bodi secara signifikan antara Almaz konvensional dengan Almaz Hybrid.
Walau begitu model itu bisa terlihat dari tampilan logo berwarna biru serta emblem bertuliskan 'hybrid'. Almaz Hybrid dijual Rp470 juta.
Memasuki penghujung tahun,Toyota meresmikan produksi Kijang Innova Zenix sebagai mobil hybrid pertama Toyota di pabrik Karawang, Jawa Barat. Selain memproduksi mobil elektrifikasi, Toyota Indonesia juga sekaligus merakit baterai.
Kehadiran "mobil hijau" buatan dalam negeri ini sesuai harapan pemerintah sebab Toyota turut menghadirkan investasi baru di dalam negeri senilai Rp28 triliun.
Investasi ini akan digelontorkan merek Jepang tersebut di Indonesia selama lima tahun ke depan. Innova Zenix Hybrid dibanderol mulai Rp458 juta sampai Rp614 juta.