MBCI Sebut Sahroni Tak Tahu Sejarah Permintaan Moge Masuk Tol

CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2023 15:05 WIB
MBCI mengatakan Sahroni, Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia yang baru, tak tahu ada kesepakatan ketua motor besar 10 tahun lalu. Motor Besar Club Indonesia (MBCI) mengatakan Sahroni, Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia yang baru, tak tahu ada kesepakatan ketua motor besar 10 tahun lalu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Motor Besar Club Indonesia (MBCI) menilai Ahmad Sahroni yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2023-2028 tak mengerti sejarah panjang usulan agar moge bisa melintasi jalan tol.

Sahroni sebelumnya menolak usulan dari komunitas agar pemerintah membuka akses jalan tol kepada pengendara moge.

"Bro Sahroni tidak tahu sejarah permohonan ini atas kesepakatan kami dengan beberapa ketua motor besar 10 tahun lalu," kata Irianto Ibrahim, Presiden MBCI saat dihubungi, Rabu (1/2).

Irianto mengatakan komunitas moge telah memperjuangkan usulan ini sejak 10 tahun lalu, tapi usulan itu tak mendapat respons dari pemerintah. Bahkan ia mengaku pernah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait usulan moge dapat melintasi jalan tol.

Ia menyayangkan respons Sahroni yang menolak usulan tersebut tanpa mengetahui akar permasalahan. Menurutnya pernyataan yang dikeluarkan Sahroni terlalu prematur.

"Terlalu prematur untuk mengatakan moge dilarang masuk jalan tol. Seharusnya beliau ngobrol dulu dengan kami sebagai pimpinan klub motor besar yang ada di negara kita ini," paparnya.

Irianto pun mengajak Sahroni duduk bersama membahas soal usulan tersebut.

"Seharusnya Bro Sahroni silaturahmi dulu dengan kami ketua-ketua klub moge agar dapat masukan, jangan tahu-tahu bunyi dan tidak mendukung apa perjuangan kami selama ini," paparnya.

Sebelumnya, Sahroni mengaku tak setuju usulan moge bisa melintasi jalan tol. Sahroni yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan alasannya tak setuju usulan itu karena faktor keselamatan dan perlu kajian lebih lanjut.

"Saya belum setuju untuk saat ini, karena perlu kajian yang sangat mendalam dan harus melalui proses yang cukup panjang," kata Sahroni.

(dmr/fea)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER