Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan belum ada satu pun bus listrik produksi Indonesia yang mengantongi 40 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Pernyataan ini Agus sampaikan berkaitan rencana pemerintah memberikan subsidi terhadap 138 unit bus listrik di Tanah Air.
"Bus listrik belum ada yang 40 persen," kata Agus di sela pembukaan pameran Gaikindo Jakarta Auto Week, Jumat (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kendati demikian Agus menjabarkan sudah ada empat perusahaan yang mendalami bisnis bus listrik di dalam negeri. Mereka adalah Kendaraan Listrik Indonesia (KLI), Mobil Anak Bangsa (MAB), Bakrie, dan Inka.
"Kalau produsen bus listriknya itu ada empat," ucap dia.
Agus belum mengurai pemberian skema bantuan subsidi bus listrik tersebut.
Berbeda dari mobil dan motor listrik yang kuota subsidi hingga Desember 2023 mencapai ratusan ribu unit, subsidi bus tanpa emisi terbatas hanya 138 unit.
Jika diurai, subsidi untuk mobil listrik akan diberikan kepada 35.900 unit yang dibagi buat Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5 karena produk tersebut memiliki 40 persen TKDN. Seperti bus listrik nilai subsidi mobil listrik juga belum diumumkan.
Lihat Juga :Jakarta Auto Week 2023 Operasi Truk Tambang Listrik di Indonesia Temui Kendala |
Bentuk subsidi yang sudah jelas nilai dan penerapannya hanya buat motor listrik yakni Rp7 juta per unit. Kuota yang diberikan 200 ribu unit untuk motor listrik baru, sementara 50 ribu unit bagi motor listrik hasil konversi.
Subsidi tersebut akan dimulai 20 Maret hingga Desember 2023.
![]() |