Biaya Ngecas Motor Listrik Subsidi di Rumah Daya 900 VA
Salah satu keunggulan dari pembelian motor listrik subsidi tidak hanya harga unit yang lebih terjangkau. Penggunaan kendaraan tanpa emisi ini juga menjanjikan biaya operasional lebih murah sebab energi baterai dapat diperoleh melalui pengecasan rumah.
Menghitung besaran biaya pengecasan rumus awalnya adalah mengalikan tegangan listrik dari PLN dengan arus listrik maksimal yang dapat dialirkan ke motor listrik. Dalam hal ini tegangan listrik dari PLN nilainya 220 volt, sementara besaran arus listrik maksimal tiap motor listrik tentu berbeda.
Misalnya, sebuah charger motor listrik memiliki input arus maksimal 1,6 ampere. Dari hasil perkalian antara tegangan listrik PLN dengan arus maksimal tersebut akan mendapatkan nominal daya sebesar 350 watt.
Lihat Juga : |
Berikutnya, cukup memperhitungkan seberapa lama waktu pengisian baterai. Sebagai contoh, apabila perlu waktu sekitar empat jam untuk pengecasan motor listrik sampai penuh, maka tinggal mengalikan 350 watt dengan durasi pengecasan, dan didapat hasilnya 1.400 Wh atau 1,4 kWh.
Setelah mendapat angka itu, pemilik tinggal mengalikan nilainya dengan biaya pemakaian per kWh listrik dari PLN. Jika penerima subsidi merupakan pelanggan 450 VA, maka biaya pemakaian per kWh yang perlu dibayarkan sebesar Rp415/kWh.
Artinya untuk sekali pengecasan motor listrik sampai penuh bagi pelanggan 450 VA, hanya mengeluarkan biaya Rp581. Jika mengisi baterai setiap hari, maka dalam sebulan biaya pemakaian listrik sebesar 30 dikalikan Rp581, yakni Rp17.430.
Bagaimana dengan pelanggan listrik 900 VA?
Untuk pelanggan 900 VA bersubsidi tarifnya sebesar Rp605/kWH. Untuk sekali pengecasan sampai penuh mereka harus mengeluarkan biaya Rp847.Artinya, jika mengisi baterai motor listrik setiap hari, pelanggan ini hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp25.410 setiap bulannya.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebelumnya juga sudah melakukan hitung-hitungan soal biaya motor listrik, yang menyatakan satu liter BBM setara 1,2 kWh listrik.
Dengan harga listrik per kWh Rp1.444 atau dibulatkan menjadi Rp1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp1.700. Artinya penggunaan kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan satu liter BBM yang saat ini harganya di kisaran Rp10 ribu sampai Rp21 ribu.
Pilihan 30 motor listrik subsidi
Motor listrik subsidi Rp7 juta per unit sekarang bisa dibeli dengan cara lebih mudah setelah pemerintah memperluas kriteria penerima bantuan tersebut.
Ketentuan yang berlaku kini adalah WNI berusia minimal 17 tahun dan memiliki KTP. Lalu satu NIK KTP berlaku untuk pembelian satu unit motor listrik baru model apapun.Sementara itu pemerintah tengah menyiapkan pembelian dengan cara sistem online yang lebih baik lagi.
Pemerintah menyatakan sejauh ini ini sudah ada 30 model motor listrik dari 14 merek yang bisa dibeli masyarakat menggunakan subsidi Rp7 juta. Berikut daftarnya setelah harga OTR dipotong subsidi.
Berikut daftar motor listrik subsidi Rp7 juta:
Juara Bike (Selis)
1. Agats Rp21,79 juta
2. Emax Rp13,5 juta
3. Go Plus Rp22,499 juta
Smoot Motor Indonesia (Smoot)
4. Tempur Rp11,5 juta
5. Zuzu Rp12,9 juta
Hartono Istana Teknologi (Polytron)
6. Fox-R Rp13,5 juta
Artas Rakata Indonesia (Rakata)
7. S9 Rp13,5 juta
8. X5 Rp15,1 juta
Alva (Electra Mobilitas)
9. One Rp29,49 juta
10. ADC-BP AT Cervo Rp35,75 juta
Greentech Global Engineering (Greentech)
11. Scood Rp9,579 juta
12. AERO Rp8,904 juta
13. VP Rp9,799 juta
Terang Dunia Internusa (United)
14. T1800 Rp23,5 juta
15. TX3000 Rp42,9 juta
16. TX1800 Rp26,9 juta
17. MX1200 AT Rp8,8 juta
Volta Indonesia Semesta (Volta)
18. 401 Rp9,95 juta
19. 402 Rp11,1 juta
20. 403 Rp11,95 juta
Triangle Motorindo (Viar)
21. Q1 Rp14,52 juta
Wika Industri Manufaktur (Gesits)
22. G1 Rp21,97 juta
23. Raya Rp20,99
National Assembler (Yadea)
24. E8S Pro Rp16,9 juta
25. T9 Rp14,5 juta
Ninetology Indonesia
26. V5 Lit Rp15 juta
Roda Pasifik Mandiri
27. Sterrrato Rp5,59 juta
28. Vito Rp5,79 juta
29. Mizone Rp6,19 juta
Ide Inovatif Bangsa (Quest)
30. Atom Rp22 juta