Gaikindo Buka Suara Pemerintah Dorong Produsen EV Pakai Baterai Nikel

CNN Indonesia
Kamis, 07 Agu 2025 20:00 WIB
Gaikindo menilai penerapan pemakaian baterai nikel tak bisa seragam tiap produsen karena ada faktor kesiapan industri dan perbedaan teknologi.
Gaikindo menilai penerapan pemakaian baterai nikel tak bisa seragam tiap produsen karena ada faktor kesiapan industri dan perbedaan teknologi. (CNNIndonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan dorongan pemerintah agar produsen kendaraan listrik (EV) di dalam negeri perlu memperhatikan berbagai hal, seperti kajian yang termasuk skala keekonomian.

"Imbauan itu bagus, tapi jangan lupa, yang utama adalah skala keekonomian. Kalau tidak ekonomis, pabrikan tidak akan mau berinvestasi di sini," ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, Kamis (7/8), diberitakan Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kukuh, pemanfaatan nikel yang berlimpah di Indonesia memang bisa meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Walau demikian penerapannya tak bisa disamaratakan tanpa mempertimbangkan kesiapan industri dan perbedaan teknologi di tiap merek kendaraan.

Dia mengingatkan tiap produsen otomotif punya teknologi dan strategi berbeda-beda.

Kukuh juga mengatakan walau nikel tersedia di dalam negeri, proses produksi baterai tetap tergantung pada aspek teknis yang kompleks dan rahasia dagang masing-masing produsen.

"Tidak bisa sekadar dicetak dan langsung dipakai. Kinerja baterai berkaitan langsung dengan teknologi masing-masing merek," ucap Kukuh.

Volume produksi kendaraan listrik di Indonesia saat ini disebut masih terbatas. Kukuh mengatakan upaya membangun ekosistem baterai nikel skala besar perlu didasari potensi pasar yang realistis.

Bila tak diimbangi skala produksi yang besar, biaya produksi baterai bakal tetap. tinggi dan sulit bersaing secara global.

"Tujuan utamanya adalah menuju emisi nol karbon yang bisa dicapai dengan berbagai cara. Jadi mari kita optimalkan apa yang sudah ada sambil tetap mendorong pengembangan lokal secara bertahap dan masuk akal," pungkas Kukuh.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER