Jakarta, CNN Indonesia -- Kamu suka makanan manis? Seperti es krim, permen, kue, coklat, biskuit dan yang lainnya. Jenis makanan ini memang sangat memanjakan lidah dan menggoda. Tapi sepertinya kamu harus mengurangi makan itu. Alasannya?
Berdasarkan penelitian, 16 persen anak-anak dan remaja mendapatkan kalori berlebih dari gula. Enggak heran, karena kebanyakan mengonsumsi gula bisa menyebabkan kerusakan gigi, resiko obesitasi tinggi, dan diabetes tipe 2. Enggak cuma itu lho.
Berikut adalah beberapa efek negatif dari konsumsi gula berlebihan pada anak:
Batuk, pilek dan alergiSalah satu efek paling umum yang ditimbulkan gula adalah gejala flu. Dr. Julie L. Wei seorang otolaryngologis pediatrik di Florida mengatakan bahwa banyak pasiennya mengeluhkan pilek kronis, batuk, dan gejala infeksi sinus. Beberapa anak bahkan didiagnosis mengalami alergi.
Sesak nafasBeberapa anak mengalami sesak nafas dan terbangun saat malam hari karena batuk secara terus menerus dan kesulitan bernafas. Wei menemukan bahwa sebagian besar dari anak-anak memiliki kebiasaan minum susu coklat sepanjang hari.
Kombinasi susu dan gula membuatnya harus membutuhkan waktu untuk dicerna dan sangat asam. Ini berarti makanan datang kembali melalui kerongkongan, menyentuh pita suara dan menyebabkan
laringospasme, kejang singkat dari pita suara yang membuat sulit bernapas.
Kekebalan tubuh melemahMikrobiome tubuh terdiri dari triliunan bakteri baik yang mencerna makanan. Ini menghasilkan vitamin dan melindunginya dari kuman dan penyakit. Ketika anak mengonsumsi banyak gula, dapat mengubah keseimbangan antara bakteri baik dan buruk serta melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Bila anak Anda sering mengalami pilek, kurangi asupan gula karena dapat mempengaruhi hal itu.
Pola makan burukAnak-anak yang tidak peduli terhadap buah, sayur dan berbagai makanan sehat lainnya berdampak kurang baik pada tubuhnya. Apalagi jika mereka hanya ingin makan makanan yang manis-manis, ini menyebabkan sakit perut dan nafsu makan yang buruk.
(rkh/rkh)