Golkar Simpan Mahyudin di Pimpinan MPR

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 13:01 WIB
Golkar telah memastikan ajukan Wakil Ketua Umumnya, Mahyudin untuk duduk di kursi Ketua MPR RI. Kekuatan KMP di MPR menggenapkan dominasi KMP di parlemen.
Suasana Sidang Paripurna dengan agenda pengucapan sumpah anggota DPR, DPD dan MPR RI masa jabatan 2014-2019, Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar telah memastikan nama yang akan diajaukan ke Koalisi Merah Putih untuk menjadi Ketua MPR RI 2014-2019, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Mahyudin.

Kepastian itu keluar langsung dari mulut mantan Bupati Kutai Timur ini yang menyatakan jika Golkar telah memutuskannya maju dalam pemilihan pimpinan MPR RI yang rencananya akan digelar Senin (6/10) malam ini.

“Sudah diputuskan dari Partai hanya satu nama yaitu saya. Tempo lalu memang ada lima tapi sakarang sudah diputuskan” ujar Mahyudin saat berbincang dengan CNNIndonesia, Senin, (6/10). Sebelumnya bursa nama yang disodorkan Golkar adalah Mahyudin, Aziz Syamsuddin, Rambe Kamarul Zaman, dan Agun Gunandjar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama Mahyudin memuji kebijakan Prabowo yang tidak memaksakan Gerindra menjadi Ketua MPR dalam Paket Pimpinan MPR yang diajukan oleh Koalisi Merah Putih, “Pak Prabowo pesan pada pak Ical, Gerindra ambil jatah wakil saja,” ujarnya.

Mahyudin tidak menjawab saat ditanya siapa sosok wakil ketua MPR yang diajukan oleh Gerindra, “Lebih baik tanyakan ke fraksi, bukan wewenang kami (Golkar),” ujar Mahyudin.

Keputusan Fraksi Partai Golkar ini mengundang polemik baru, pasca disetujui Perppu Pilkada yang ditandatangani SBY mengartikan kembalinya Partai Demokrat ke pelukan KMP. Paket yang disiapkan KMP sebelumnya adalah Nurhayati (Demokrat), Zulkifli Hasan (PAN), Hidayat Nur Wahid (PKS), Titiek Soeharto (Golkar) dan satu dari Gerindra.

Partai demokrat sendiri di-'izinkan' memimpin MPR karena dianggap mengembalikan kekuatan KMP di Parlemen, dan Nurhayati sendiri dipilih sebagai 'hadiah' atas inisiatif dirinya sebagai ketua Fraksi yang meminta 'walkout' pada Sidang Paripurna Pengesahan UU Pilkada beberapa waktu lalu. Putusan Pimpinan MPR sendiri dijadwalkan akan diambil pada pukul 19.00 WIB di Gedung DPR-MPR RI.

Namun, kemungkinan posisi Partai Demokrat akan diambil alih oleh PPP sampai saat ini belum mendapat posisi pimpinan strategis di DPR RI. Partai Demokrat yang telah mendapat kursi pimpinan DPR RI leat Agus Hermanto, kemungkinan besat tidak akan mendapat posisi di MPR, dengan asumsi Koalisi Indonesia Hebat kalah dalam voting atau tidak ada kesepakan dengan KMP.

PPP mengaku cukup fleksibel dalam mengajukan calon pimpinan MPR. Tak mesti mereka yang duduk di DPR, PPP juga menyiapkan anggota PPP yang ada di DPD untuk maju ke bursa calon pimpinan MPR. Selain Hasrul Azwar yang dijagokan, PPP menyiapkan alternatif lain.

“PPP, kita menyodorkan hasil kajian untuk menjadi pimpinan MPR. Alternatif berikutnya Pak Mukoam yang dari DPD. Dia perwakilan DPD tapi kader PPP," ujar Ketua DPP PPP Ahmad Dimyati Natakusumah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2014).

Dimyati yang pada periode 2009-2014 sempat menggantikan Lukman Hasim Syaifuddin sebagai Ketua MPR mengaku tak lagi menginginkan kursi itu. Ia ingin fokus menjalankan tugas di DPR, meski hingga kini pembagian komisi-komisi di DPR belum dibahas.

“Saya fokus di DPR saja. Saya ingin aktif kembali di DPR dalam bidang pengawasan, anggaran dan legislasi. Itu bidang saya. Saya cukup disini (MPR),” ungkap Dimyati.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER