Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Fraksi Partai Golkar Muhammad Misbhakun beranggapan penundaan pengumuman kabinet oleh Presiden Joko Widodo terjadi karena banyak tokoh-tokoh yang tidak diharapkan mendekati Istana Merdeka. Karenanya, langkah hati-hati yang dilakukan oleh presiden RI yang ketujuh itu dinilai sudah benar.
"Kalau sudah mendekati hari H, sudah banyak kepentingan. Sudah banyak jelangkung dan gendoruwonya. Sehingga, nama yang biasanya tiba-tiba hilang, yang tidak ada, sekarang menjadi ada," ujarnya dalam diskusi bertajuk Menagih Janji Semangat Trisakti dalam Kabinet Jokowi-JK, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10).
Menurutnya, kemunculan tamu tak diundang itu dapat terlihat dari banyaknya nama-nama yang sudah lama hilang dari dunia politik, kini kembali bermunculan di saat jelang hari pengumuman kabinet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai ada orang-orang yang menyalip di tikungan memanfaatkan jelangkung dan gendoruwo itu untuk mempengaruhi Pak Jokowi. Pak Jokowi harus berhati-hati," katanya.
Langkah Jokowi pun disebut cerdas oleh Misbhakun, setelah menggunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analsisi Transaksi Keuangan (PPATK), dalam mencari calon-calon menteri untuk kabinetnya. Dia meyakini, tidak ada orang yang dapat menghindar jika rekam jejaknya sudah ditelusuri oleh KPK dan PPATK.
"Penundaan itu menjadi upaya yang harus dihargai. Bukan sebagai keterlambatan, tapi upaya untuk berhati-hati," katanya.
Akan tetapi, Misbhakun berharap, Jokowi sendiri harus bisa yakin bahwa KPK sudah steril dari kepentingan politik. "KPK harus disterilkan dulu dari kepentingan politiknya. Jangan sampai ketika ada orang yang terkena tanda merah dan kuning, tapi ternyata KPK tidak memproses mereka," ujarnya.