Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari merasa sangat dicurangi oleh para politikus kubu Prabowo di Dewan Perwakilan Rakyat terkait penetapan pimpinan komisi-komisi di parlemen.
Mantan anggota Komisi Hukum DPR ini sangat menyesalkan seluruh kursi pimpinan DPR diambil oleh koalisi Prabowo. Karena itu ia sangat mendukung dengan sikap fraksinya yang mengajukan mosi tidak percaya kepada pimpinan Dewan. (Baca:
Komisi Dikuasai KMP, PDIP Mosi Tak Percaya)
“Ini kan tidak fair, diblok semua, kami tidak diakomodasi padahal kami partai pemenang Pemilu. Tidak adil!” kata Eva saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eva menegaskan dengan disapu bersihnya semua kursi pimpinan DPR oleh koalisi Prabowo menunjukkan tidak ada kebijaksanaan dalam parlemen di Indonesia.
Dengan kondisi yang tidak sehat seperti itu, Eva mendukung bila poros PDI Perjuangan yang disokong oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Hanura, plus Partai Persatuan Pembangunan akan mengajukan pimpinan DPR tandingan. (Baca:
Kubu PDIP Ajukan Pimpinan DPR Tandingan)
“Itu kan karena (Koalisi Merah Putih) merugikan orang lain. Ini ujian praktik demokrasi di Indonesia,” ujar Eva. “Ini buah dari keegosian dari kubu koalisi Prabowo,” lanjut Eva.
Eva menekankan bahwa yang juga patut disalahkan dalam konteks ini yaitu Mahkamah Konstitusi terkait permohonan pengujian UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, DPD (MD3).