Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD Abraham “Lulung” Lunggana kembali menyerang Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Politisi PPP itu mengajak seluruh anggota peserta Muktamar versi Suryadharma Ali untuk meneriakkan pemberhentian Ahok sebagai gubernur.
Kejadian itu bermula ketika Lulung diminta mewakili DPW Jakarta untuk menyampaikan pandangan umumnya terhadap laporan pertanggungjawaban Suryadharma. Bukannya langsung memaparkan pandangan, Lulung memanfaatkan panggung untuk menyerang rivalnya di Balai Kota.
“Sebelum saya berbicara, kalau saya bilang ‘Ahok’, Anda semua jawab ‘berhentikan’,” kata Lulung yang mengundang kegaduhan kecil di antara peserta Muktamar, Jakarta, Jumat malam (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa harus menunggu restu, “Ahok!” teriak Lulung. “Berhentikan!” balas puluhan peserta sidang. Selama tiga kali Lulung berteriak, selama tiga kali pula peserta sidang menggemakan ruangan. Usai teriakkan mereka reda, gelak tawa tak terelakkan.
Serangan Lulung bukan tanpa alasan. Ia rupanya masih belum bisa menerima perangai Ahok yang dianggap kerap berbicara kasar. Ahok, kata Lulung, mendapat banyak catatan dari publik karena meresahkan masyarakat.
“Mulutmu, harimaumu,” kata Lulung. “Pejabat publik harusnya tidak melanggar etika dengan berbicara sembarangan.”
Meski rencana pelantikan Ahok sebagai Gubernur sudah mulai dirumuskan, Lulung menegaskan bahwa dirinya memiliki kuasa di DPRD untuk menjegal proses tersebut. “Saya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung,” kata Lulung.
Lulung sebelumnya pernah terlihat akrab dalam sebuah kesempatan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD. Namun bagi Lulung hal itu belum mendinginkan ketegangan di antara mereka berdua. “Itu dulu di Bamus. Urusan politik belum selesai,” ujarnya.