Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menyatakan, dikabulkannya permintaan enam belas kursi wakil pimpinan komisi yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan menjadi solusi atas dualisme kepemimpinan yang terjadi di parlemen. Sejak Koalisi Merah Putih (KMP) menguasai pimpinan DPR dan Komisi, terjadi kebuntuan komunikasi politik antar kedua belah pihak.
Lantaran tak terima, koalisi yang terdiri dari PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan PPP itu membuat pimpinan DPR tandingan. "Ya kalau KMP menyepakati 16 wakil pimpinan yang diajukan, masalah selesai," ujarnya kepada CNN Indonesia, Selasa (4/11).
Aria menegaskan, permintaan enam belas kursi sendiri merupakan langkah koalisinya untuk mengamankan politik di DPR. "Jangan dikira permintaan ini dilihat kalau kita cuma cari-cari kursi. Tapi ini langkah untuk politik di setiap alat kelengkapan dewan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyataan Aria pun mendapat dukungan dari Politisi Partai Demokrat Syarif Hasan. Meski Partai Demokrat berada di dalam KMP, Syarif meminta agar keenam belas kursi wakil pimpinan komisi diberikan kepada KIH. Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu menilai pembagian kursi akan menjadi solusi yang dapat mencairkan kebuntuan komunikasi politik di dua belah pihak.
Sementara politisi PDIP Pramono Anung mengungkapkan, pihaknya sudah menemukan titik terang pasca KIH menjalin komunikasi dengan Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengenai permasalahan dualisme.
Saat dikonfirmasi, Setya Novanto pun optimistis persoalan dualisme kepemimpinan akan dalam waktu dekat. "Doakan saja, semoga minggu ini bisa selesai," ujarnya singkat.