Jakarta, CNN Indonesia -- Ditandatanganinya nota kesepahaman antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) mendorong seluruh pihak dalam DPR RI untuk lebih kritis terhadap berbagai macam isu ke depan.
"Kalau bicara kritis maka seluruh fraksi yang ada di DPR harus bersikap kritis. Karena memang itu lah fungsi
check and balances," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa di Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kritis tersebut juga digunakan Hatta untuk menolak anggapan bahwa KMP adalah oposisi dari pemerintah. "Istilah oposisi saja kita harus kritisi. Yang ada itu adalah mitra yang kritis. Oposisi itu rasanya kurang pas. Itu cuma ada di dalam siatem parlementer kabinet," ujar Hatta.
"Sungguh saya berharap kawan-kawan media sebarkanlah berita baik ini agar masyarakat juga senang melihat pemimpinnya akur, rukun, bersatu dan berjalan. Jangan sampai informasinya jadi distorsi," kata Hatta menyampaikan harapannya atas islah yang terjadi.
"Proses ini sangat melelahkan. Ini sebagai pembelajaran bagi politikus muda. Di internal masing-masing kita juga dikritisi oleh pendukung kami. Tapi akhirnya berhasil," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung di kesempatan yang berbeda.