GOLKAR TERBELAH

Ditemui Kubu Agung, Ketua MPR: Damai di Bumi

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 12:43 WIB
Zulkifli Hasan menerima surat pergantian Fraksi Golkar di MPR dari Agung Laksono. Agung tak akui Hardi Susilo dari kubu Ical sebagai Ketua Fraksi Golkar di MPR.
Ketua MPR Zulkifli Hasan. (Antara/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menerima dua tamu dari Golkar kubu Agung Laksono di Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/12). Kedua tamu itu ialah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar hasil Munas Jakarta, Leo Nababan dan Ibnu Munzir.

Kedatangan Leo dan Ibnu ke MPR untuk mengantarkan surat pergantian Fraksi Golkar di MPR. “Hari ini kami serahkan surat pergantian kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan,” kata Leo.

Seperti diberitakan sebelumnya, kubu Agung mengganti ketua fraksinya di DPR dan MPR. Ketua Fraksi Golkar di DPR dan MPR yang saat ini dijabat oleh Ade Komarudin dan Hardi Susilo tidak diakui oleh Agung karena berasal dari kubu Aburizal Bakrie.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rabu kemarin (17/12), Leo Nababan juga sudah memberikan surat pergantian Fraksi Golkar di DPR kepada Ketua DPR Setya Novanto. Sementara surat pergantian Fraksi Golkar di MPR baru bisa diserahkan hari ini karena kemarin Zulkifli tak ada di MPR.

Zulkifli tiba di MPR setelah Leo. Ia kemudian menyapa Leo. “Damai, damai di bumi,” ujar politikus Partai Amanat Nasional itu sambil tersenyum.

Zulkifli enggan berkomentar mengenai surat pergantian Fraksi Golkar di MPR dari kubu Agung itu. “Senin saja ya,” kata dia.

Terkait manuver kubu Agung menyerahkan surat pergantian Fraksi Golkar ke DPR dan MPR, Aburizal sebelumnya berpendapat hal itu seperti kenakalan yang dilakukan oleh anak kecil, dan amat memalukan bagi Golkar.

Ketua Fraksi Golkar di DPR, Ade Komarudin, meminta kepada Ketua DPR Setya Novanto untuk tidak menanggapi surat dari kubu Agung itu, bahkan meminta Setya untuk mengembalikan surat itu saja.

Ade menegaskan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly jelas mengatakan mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009. Hal itu ia nilai cukup kuat untuk dijadikan dasar pengembalian surat kubu Agung.

“Karena artinya pimpinan Fraksi Partai Golkar yang sah itu ialah yang ditunjuk oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham selaku ketua umum dan sekjen Golkar hasil Munas Riau,” ujar Ade.

Golkar saat ini terbelah dua antara kubu Agung dan Aburizal. Kepengurusan Golkar versi kedua kubu sama-sama ditolak disahkan oleh Menkumham. Golkar diminta untuk menyelesaikan konfliknya di internal partai lebih dulu lewat mekanisme Mahkamah Partai. Bila gagal, Golkar diminta untuk membawa perselisihannya ke pengadilan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER