GOLKAR TERBELAH

Islah Golkar Upaya Paling Ideal dan Murah

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2014 06:47 WIB
Mahkamah Partai masih terus diperdebatkan mana dianggap sah. Sementara, upaya melalui pengadilan bisa mengancam Golkar tak bisa ikut Pilkada 2015.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) Jakarta Priyo Budi Santoso menjawab pertanyaan wartawan usai melaporkan hasil Munas IX Partai Golkar ke Kemenkumham di Jakarta, Senin (8/12). (Antara//Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru runding Partai Golkar kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso berharap masalah dualisme kepengurusan Partai Golkar bisa diselesaikan melalui jalur rekonsiliasi atau islah. Jika melalui Mahkamah Partai atau pengadilan seperti yang disarankan Menkumham, butuh waktu dan biaya politik yang tinggi.

Islah menurut Priyo adalah cara paling ideal dan tentu saja murah secara politik. "Yang paling ideal itu ya islah, itu juga yang paling murah," ujar Priyo di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (22/12).

Diakui memang ada opsi-opsi lainnya seperti menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) rekonsiliasi, melalui pengadilan, dan juga melalui mahkamah partai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi opsi itu tak semudah dengan cara islah. Upaya melalui Mahkamah Partai misalnya yang menurut Priyo adalah jalan paling rumit. Mahkamah Partai mana yang mau dipakai pun sekarang masih terus diperdebatkan. Sementara pengurus Golkar mana yang sah saat ini masih terus ada keputusan. Mahkamah Partai sesuai dengan Munas Riau 2009 juga sudah tak diakui oleh Golkar kubu Agung.

Karena itu Priyo menilai, damai melalui Mahkamah Partai seperti yang banyak diberitakan, merupakan jalan yang paling rumit dan menjadi opsi yang paling akhir.

Sementara jalan damai melalui pengadilan menurut Priyo membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut dapat membuat Partai Golkar terancam tidak dapat ikut dalam pemilihan kepala daerah 2015 nanti.

"Pengadilan atau munas keduanya punya cost politics dan sosial yang besar," tegasnya.

Untuk mewujudkan islah, juru runding dari dua kubu sudah dibentuk. Dari kubu Agung, lima juru rundingnya adalah Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Andi Mattalata, Ibnu Munzir dan Agun Gunandjar.

Sedangkan juru runding Aburizal Bakrie adalah Sharif Cicip Sutarjo, MS Hidayat, Theo L Sambuaga, Freddy Latumahina, dan Azis Syamsuddin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER