Menerka Jalan Akhir Kisruh Beringin

Jakarta, CNN Indonesia -- Para petinggi Partai Golkar yang kini terbelah antara kubu Agung Lakono dan Aburizal Bakrie masih menyimpan harapan untuk bersatu. Jalan solusi lewat pengadilan atau perundinigan, sangat bergantung kepada kepiawaian dua tim juru runding mereka yang pernah bertemu pada 26 Desember lalu.

Saat ini opsi-opsi penyelesaian sedang diendapkan. Begitu bahas politik partai beringin. Hingga kapan? Sampai kesempatan perundingan resmi yang kedua digelar pada Januari mendatang.

Pilihan Redaksi Hajriyanto Usul Golkar Tidak di KMP dan KIH Muladi Usulkan Juru Runding Libatkan Pakar Politik Ical Diingatkan Posisi di KMP Bukan Harga Mati

Jadi, 2015 sepertinya bakal jadi tahun penting bagi partai yang usianya sudah genap setengah abad ini. Sebab, apakah itu opsi kembali bersatu atau menjadi partai baru, layaknya seperti konflik-konflik Golkar sebelumnya.

Dari internal Golkar informasi didapatkan CNN Indonesia, hanya terdapat beberapa pilihan ekstrem untuk mengakhiri konflik ini. Pertama memilih antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie sebagai pimpinan partai, atau memilih di antara keduanya plus terbuka kesempatan bagi tokoh lainnya.

Opsi ketiga,bisa saja diadakan Musyawarah Nasional gabungan. Dan yang terakhir dan sama-sama dihindari adalah jalan penyelesaian melalui pengadilan.

Pada pertemuan 8 Januari mendatang, kedua kubu berencana akan bicara lebih menukik ke persoalan agar suhu konflik partai beringin cepat dingin. “Saya berharap Januari, paling lama Februari tahun depan Golkar sudah bersatu kembali tanpa ada hambatan," kata bendahara Umum Golkar versi munas Bali, Bambang Soesatyo kepada CNN Indonesia.

Konflik kepengurusan Partai Golkar yang dipicu adanya munas kembar, terus berlanjut pasca keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pihak kementerian belum bisa menetapkan perubahan kepengursan lantaran Munas Bali, yang melahirkan kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Munas Ancol, yang diketuai Agung Laksono sama-sama sah.