Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, jika Ginandjar Kartasasmita ditunjuk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bukan Ginandjar tokoh senior Golkar. Kemampuan dan pengalaman Ginandjar di pemerintahan jadi pertimbangan utama Presiden Joko Widodo.
Pemilihan Wantimpres menurutnya adalah hak preogratif presiden. "Jika Pak Ginandjar berkenan itu juga urusan pribadi beliau, tak ada kaitannya dengan Golkar," kata Ace kepada CNN Indonesia, Jumat (16/1).
Ace yang dikenal sebagai orang dekat Ginandjar ini mengaku belum tahu seputar dicalonkannya Ginandjar sebagai Wantimpres. Partai Golkar sendiri menurutnya selama ini tidak mempromosikan Ginandjar untuk jadi anggota yang lembaga yang memberi nasihat dan pertimbangan kepada Presiden ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nanti Pak Ginandjar jadi Wantimpres, bukan karena Golkar tapi karena kompetensi, integritas dan pengalamannya," kata Ace.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku merekomendasikan Ginandjar sebagai Wantimpres. JK yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar ini menilai bahwa Ginandjar sosok yang tepat karena tidak menjabat sebagai pengurus perusahaan atau partai politik. Kendati demikian JK sendiri tetap menyerahkan keputusan akhir pada Presiden RI Joko Widodo.
Sementara itu PDIP juga mengajukan kader seniornya untuk menjadi Ketua Watimpres yakni Sidarto Danusubroto.
“Kemungkinan PDIP mengajukan Sidarto Danusubroto di Wantimpres. Cuma satu itu, dan Wantimpres hak prerogratif Presiden,” kata pengurus Bidang Kaderisasi DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada CNN Indonesia, Jumat (16/1). Sidarto adalah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Namun sama seperti JK, PDIP juga menyerahkan sepenuhnya pada Joko Widodo selaku presiden untuk memilih Watimpres.
(sur/sip)