Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah memberikan keputusan soal kisruh dua penegak hukum KPK-Polri serta menegaskan nasib Budi Gunawan untuk tetap berkiprah di Polri meski gagal dilantik menjadi Kapolri.
Badrodin Haiti lah yang kemudian diajukan Jokowi menjadi pemimpin korps Bhayangkara definitif. Badrodin mesti melewati serangkaian uji kelayakan dan kepatutuan untuk bisa menjadi orang nomer satu di kepolisian, khususnya di DPR RI.
14 Februari 2015 yang jatuh hari Sabtu jadi kunci keputusan Jokowi, kemarin (18/2), setelah berkomunikasi dengan seluruh petinggi koalisi. Kongres Hanura di Solo disambil jadi ajang pertemuan KIH-Jokowi. Pertemuan itulah yang kemudian menjadi kerangka keputusan Jokowi, atau setidaknya menjadi gambaran keputusan Jokowi yang ada di benak KIH.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya, pertemuan di Solo memberikan kebijakan akhir, termasuk beberapa nama yang diajukan. Semua waktu itu menunggu putusan pengadilan," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat berbincang bersama CNN Indonesia, Kamis (19/2).
Menurut salah satu tokoh motor penggerak KIH dan juga pendukung terkuat atas Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri ini mengakui keputusan Jokowi diluar dugaan. Ditunjuknya Badrodin dikabarkan membuat Koalisi Indonesia Hebat kecewa, namun hal itu langsung dibantah Surya. Menururnya, KIH memahami pilihan Jokowi, untuk lebih mementingkan kepentingan nasional ketimbang partai per partai.
"Ini bukan soal kecewa atau tidak. Kami tidak kecewa. Sikap partai pendukung memahami dan menghargai itu, sejauh mana menempatkan kepentingan nasional yang melampaui kepentingan politik," kata Surya, Kamis (19/2).
Meski harapan KIH adalah Jokowi melantik Budi Gunawan, namun, Surya Paloh menegaskan jika keputusan telah diambil oleh presiden, dan sudah sepatutunya partai pendukung mendukung presiden.
"Saya pikir itu keputusan akhir yang diambil oleh presiden untuk menarik pencalonan BG, walaupun telah disetujui DPR. Ada beberapa kali tukar pendapat, pertemuan Solo menjadi kebijakan terakhir," jelasnya.
Surya berharap, keluarnya keputusan Jokowi menjadi presden baik bagi jalannya pemerintahan kedepan. Dirinya yakin, keputusan orang nomer satu di republik ini mampu meredam kisruh yang ada, untuk kembali membereskan permasalahan bangsa yang nyata.
(pit/pit)