Dualisme Golkar akibat Dua Tokoh Utama Selalu Bersebrangan

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 17:29 WIB
Hingga kini belum jelas siapa yang berhak memegang kendali kepengurusan partai beringin, pasalnya dua tokoh utama Ical dan Agung tak juga satu suara.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol, Priyo Budi Santoso (kiri) bersalaman dengan Sekjend Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham kanan) disaksikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Theo L Sambuaga, ketika mengikuti sidang Mahkamah Partai Golkar dalam memutuskan kisruh dualisme kepengurusan Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 25 Februari 2015. Dalam sidang yang beragendakan pengambilan keputusan ini, untuk pertama kalinya dihadiri oleh kedua belah pihak yang bersengketa yaitu Kubu Agung Laksono dan kubu Abu Rizal Bakri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelesaian kisruh internal Partai Golongan Karya antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie semakin dekat seiring akan dibacakannya putusan oleh Mahkamah Partai Golkar. Rencananya pembacaan hasil putusan akan dilaksanakan sore ini, Selasa (3/3) di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Wakil Ketua Umum versi Munas Jakarta, Yorrys Raweyai mengatakan perbedaan dalam hal mencapai jalan terbaik menjadi salah satu hal yang membuat perdamaian berlangsung lama. Saat kubunya menilai perundingan internal sebagai jalan terbaik, kubu Ical malah menganggap jalur hukum adalah jalan terbaik.

"Sejak awal kenapa kita coba perundingan adalah karena mencapai jalan terbaik atau win win solution, sedangkan Ical mengatakan jalan terbaik adalah melalui jalur hukum. Maka dari itu mereka menggugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat," ujar Yorrys saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Selasa (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

golkaYorrys mengungkapkan kubunya beranggapan penyelesaian melalui jalur hukum hanya akan memunculkan persoalan baru karena hasilnya adalah menang atau kalah. Namun dia mengharapkan hasil putusan MPG hari ini akan bisa diterima oleh kedua belah pihak yang sedang berseteru.

Selain itu, Yorrys mengatakan permasalahan Partai Golkar saat ini sudah tergantung pada dua orang saja, yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Jika keduanya hanya mementingkan ego pribadi maka hanya akan membawa Partai Golkar menuju kerusakan.

"Masalah ini tergantung dua tokoh, punya jiwa kenegarawanan atau tidak. Jika yang diutamakan ego pribadi, maka akan rusak," ujar Yorrys.

Sebelumnya Mahkamah Partai Golkar sudah digelar sebanyak tiga kali yakni pada hari Rabu (11/2), Selasa (17/2), dan Rabu (25/2) lalu. Dalam dua sidang perdana kubu Aburizal Bakrie selaku termohon tak hadir dan hanya memberikan pernyataan lewat sepucuk surat yang mengatakan tidak akan hadir di persidangan karena menganggap sidang itu sudah tidak diperlukan lagi.

Sedangkan pada sidang terakhir, Rabu (25/2) kubu Ical datang dengan diwakili oleh Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Nurdin Halid dan Aziz Syamsuddin, serta anggota lain seperti Theo Sambuaga.

Sementara itu dari kubu Agung Laksono selalu menghadiri sidang dengan formasi lengkap. Selain Ketua Umum versi Munas di Jakarta Agung Laksono, turut hadir Yorrys Raweyai, Agus Gumiwang, dan Priyo Budi Santoso selaku Wakil Ketua Umum, Zainuddin Amali selaku Sekretaris Jenderal, dan beberapa ketua DPP Golkar.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, sidang sudah dimulai dan dipimpin langsung oleh Muladi sebagai Ketua MPG dan kedua kubu juga sudah menduduki tempat yang disediakan. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER