Bogor, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto enggan berkomentar mengenai perebutan sekretariat fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) yang terjadi Jumat siang (27/3). Hal tersebut jelas disebutkan dalam kata sambutan Novanto dalam sebuah acara di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (27/3).
"Wartawan boleh tanya apa saja saat ini, yang penting saya tidak ditanya soal Golkar," ujar Novanto sembari tertawa.
Perkataan tersebut bukan hanya sebuah perkataan. Novanto memang merealisasikannya. Awak media menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan lain, dan Novanto pun menjawabnya. Namun, ia langsung bungkam ketika ditanyai mengenai panasnya suasana fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti saja ya," jawabnya singkat sebelum meninggalkan lokasi.
Suasana di internal partai beringin memang semakin memanas sejak Senin (23/3) lalu. Pihak Golkar Agung Laksono merencanakan untuk merealisasikan pengambilalihan fraksi usai masa reses sidang kedua DPR berakhir. Sejak saat itu pula, Novanto selaku Wakil Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie tidak pernah memberikan komentar mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, anggota fraksi Golkar Agung Laksono yang dipimpin oleh Agus Gumiwang Kartasasmita mendatangi sekretariat fraksi yang saat ini masih dikuasai oleh Ade Komarudin, Ketua fraksi yang telah dicopot oleh Agung. Namun usaha mereka gagal lantaran seluruh sandi yang menjadi akses masuk ke berbagai ruangan di lantai 12 telah diganti.
Perkembangan terakhir, Partai Golkar Kubu Agung Laksono melaporkan Bambang Soesatyo dan Ade Komarudin ke Bareskrim Polri terkait penguasaan fraksi partainya di Gedung DPR. Tidak tinggal diam, Bambang Soesatyo pun berencana akan melaporkan Golkar Agung Laksono ke Bareskrim Mabes Polri dengan pasal 263 Pemalsuan, pasal 167-168 Upaya penyerobotan dan pasal 310 Perbuatan tidak menyenangkan.
(rdk)