Pintu Sekretariat Fraksi Golkar Dibuka Paksa

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 17:13 WIB
Pintu pertama ruang rapat Fraksi Golkar digedor-gedor dari luar dan terdengar suara benda-benda digeser dari pintu.
Puluhan wartawan terjebak di Fraksi Golkar DPR RI, Senin (30/3). (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Situasi makin tegang di Sekretariat Fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta. Pintu masuk pertama ke ruang rapat Fraksi Partai Golkar, digedor-gedor dari luar. Suaranya cukup kencang. CNN Indonesia saat ini berada di dalam ruangan bersama Bambang Soesatyo dan para awak media lainnya. 

Selain itu, terdengar juga suara barang-barang atau benda-benda yang digeserkan. Beredar kabar dari wartawan yang berada di luar ruang rapat Fraksi Golkar bahwa akan ada pembukaan paksa pintu ruang rapat fraksi partai beringin ini. Insiden ini merupakan bagian dari upaya kubu Agung Laksono untuk mengambil alih ruang Fraksi Golkar. "Kami menghindari kontak fisik karena ini sifatnya sama seperti DPP Slipi," kata Bamsoet -sebutan akrab Bambang Soesatyo.

Sebagaimana diketahui, pada November tahun lalu, kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie juga memperebutkan kantor DPP Golkar di Slipi. Saat itu, kubu Agung Laksono yang berhasil menguasai kantor tersebut. (Baca Fokus: Dua Golkar Berebut Lantai 12

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, ancaman Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai untuk menguasai Sekretariat Fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara DPR, Senayan, benar-benar diwujudkan. Sekitar pukul 16.00 WIB, dia bersama dengan anak Agung Laksono, Dave Laksono, dan anggota Fraksi Golkar, Fayakun berusaha untuk memaksa masuk ke ruang sekretariat fraksi.

Ketiganya kini masih tertahan di lobby lantai 12 oleh Pamdal DPR. Ketiganya berusaha masuk dan mengambil alih ruang rapat fraksi di mana pada waktu yang bersamaan, Sekretaris Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Bambang Soesatyo, mengadakan konferensi pers.

Konferensi pers yang digelar Bamsoet - begitu dia biasa disapa - adalah soal Munas Jakarta atau Munas Ancol yang digelar kubu Agung Laksono yang disebutnya ilegal karena pesertanya ilegal. Saat konferesi pers itu, Bamsoet membawa peserta Musyawarah Nasional Ancol Slamet dan Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil anti Pecah Belah Partai Politik Adhie M. Masardi.

Bamsoet menjelaskan, Slamet adalah peserta Munas Ancol yang bersedia datang karena dijanjikan uang Rp 100 juta dari kubu Agung Laksono. "Itu pun yang dia terima hanya Rp 80 juta karena masih dipotong," jelasnya.

Di tengah-tengah memberikan penjelasan, salah seorang wartawan memberitahukan bahwa Yorrys Raweyai tengah dalam perjalanan untuk menuju ruang rapat fraksi dan mengambil alih. Mendengar informasi itu, Bamsoet dengan santai menjawab," Dia (Yorrys Raweyai) kan tidak diundang. Biarkan saja," tuturnya.

Mendengar kabar bahwa Yorrys dan kawan-kawan akan datang dan mengambil alih Sekretariat Fraksi Golkar, situasi di lantai 12 mendadak menjadi tegang. Pamdal mulai bersiap-siap. Teriakan-teriakan," setrilkan, sterilkan," beberapa kali terdengar dari para Pamdal yang berjaga-jaga di ruang rapat Fraksi Golkar. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER