Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Golkar yang diakui pemerintah, Agung Laksono, tak hendak diam dengan rencana Aburizal Bakrie (Ical) dan rekan-rekannya di Koalisi Merah Putih yang akan menggulirkan hak angket untuk Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait keputusannya menerima kubu Agung sebagai pengurus sah Partai Golkar.
Kubu Agung hendak membalas pengajuan hak angket oleh kubu Ical di DPR dengan hak angket pula. Tak tanggung-tanggung, ada tiga hak angket yang diniatkan para loyalis Agung untuk digelontorkan, dan ketiganya sesungguhnya lebih membidik Ical ketimbang kubunya secara keseluruhan.
“Kami sedang menggalang angket Lapindo, angket pajak, dan angket pertambangan. Ketiga angket itu akan kami kerahkan jika (Ketua dan Sekretaris Fraksi Golkar kubu Ical) Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo mencoba mempengaruhi fraksi lain untuk mengajukan hak angket ke Menkumham,” kata Wakil Ketua Umum Golkar Yorrys Raweyai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait rencana untuk menggulirkan angket Lapindo, kubu Agung akan mempersoalkan keputusan pemerintah menalangi utang PT Minarak Lapindo. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimoeljono menyatakan pemerintah membantu Lapindo karena perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki keluarga Bakrie itu tak mampu lagi melunasi atau membeli tanah warga di area terdampak. (Baca:
Pemerintah Talangi Utang Lapindo Rp 780 Miliar)
“Terkait persoalan kemanusiaan ke Lapindo, kami setuju. Tapi ini kan uang rakyat juga (yang digunakan untuk menalangi utang Lapindo),” kata Yorrys.
Namun dia tak menjelaskan lebih lanjut dan tak menjawab jelas ketika ditanya ke mana arah kubu Agung sesungguhnya dengan melempar angket Lapindo, angket pajak, dan angket pertambangan. Yorrys hanya memberi ucapan singkat, “Tak ke mana-mana. Ini komitmen kami mendukung pemberantasan korupsi.”
Baca sengkarut kisruh partai beringin di FOKUS:
Dua Golkar Berebut Lantai 12Angket untuk Menkumham yang digalang kubu Ical dan mendapat dukungan Koalisi Merah Putih bermula dari kecurigaan Ical terkait pengesahan kubu Agung oleh Menteri Yasonna yang ia nilai politis.
(agk)