Mega: Koalisi Seharusnya Berakhir Usai Pemilu

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 10 Apr 2015 07:32 WIB
Megawati menekankan, aktivitas informal antar partai bisa dilakukan secara berkelanjutan meski tidak ada koalisi.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri acara ramah tamah sebelum Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Rabu (8/4). (ANTARA/Andika Wahyu).
Bali, CNN Indonesia -- Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih masih terlihat eksis di dunia perpolitikan Indonesia. Namun, koalisi semacam itu sudah ditolak keberadaannya oleh Ketua Umum PIDP Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, koalisi di antara partai politik harus sudah selesai saat rangkaian Pemilu 2014 selesai dilaksanakan. Namun Megawati mengatakan aktivitas informal bisa dilakukan secara berkelanjutan.

"Saya sendiri kurang setuju dengan koalisi ini itu. Koalisi itu terbentuk saat pemilu, bukan sekarang. Seharusnya sekarang sudah selesai," kata Megawati saat melakukan jumpa pers di Bali, Kamis (9/4). "Aktivitas secara lebih informal bisa dilakukan berkelanjutan," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati menambahkan koalisi memang bisa mengakrabkan dan menambah sinergitas PDI Perjuangan bersama partai pengusung lain dengan pemerintah yang mereka usung. Sementara untuk keberadaan KMP di DPR RI, Megawati menganggap aktivitas KMP dan KIH justru sering berkesatuan.

Lebih jauh Megawati mengungkapkan tidak ada KMP KIH dalam lobi-lobi yang dilakukan di DPR. Menurutnya pun istilah KMP-KIH akan hilang dengan sendirinya. "Tinggal masalah waktu untuk sebutan seperti itu (hilang)," kata Megawati. (Baca juga: Jokowi di antara Koalisi Merah Putih dan KMP Kalla-Mega-Paloh)

Meski begitu, Megawati mengaku akan selalu membuka diri jika ada partai dari KMP yang mau bergabung dengan KIH. Yang terpenting bagi Megawati adalah partai yang mau bergabung dengan KIH harus memiliki persepsi yang sama dengan mereka.

"Tentu mereka akan datang pada kami dan kami selalu buka diri karena yang paling penting adalah persepsi yang sama dari kami yang selalu disebut KIH dengan mereka yang disebut KMP," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya KMP-KIH terbentuk saat proses pemilihan presiden 2014 berlangsung. KMP diisi oleh Partai Gerindra, PPP versi Djan Faridz, PAN, Partai Golkar, dan PKS. Sementara KIH merupakan gabungan dari PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai NasDem, PKB, serta PPP versi Romahurmuziy.

Pada Kongres IV PDI Perjuangan pun para petinggi KIH terlihat menghadiri acara pembukaan kongres, sedangkan pimpinan KMP yang hadir adalah Ketua Umum PAN yang juga berperan sebagai Ketua MPR Zulkifli Hasan. ( Baca juga: PAN: Zulkifli Ketua MPR di Kongres PDIP, Bukan Wakili Partai).

Baca Fokus: Kongres Partai Penguasa. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER