DPR Enggan Intervensi Calon Wakapolri Pendamping Badrodin

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 14:35 WIB
DPR RI menjanjikan sebelum 20 April 2015 republik ini memiliki kapolri definitif dan menyerahkan kemungkinan Budi Gunawan jadi Wakapolri kepada Badrodin.
Bekas calon Kapolri Budi Gunawan memberikan keterangan pada wartawan, seusai melakukan pertemuan dengan anggota Komisi II DPR RI, di kediamannya. Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia -- DPR RI melalui Komisi III mengaku menyerahkan sepenuhnya pendamping Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke tangan Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Hal itu berlaku jika kemudian parlemen menerima Badrodin jadi orang nomer satu di Korps Bhayangkara melalui serangkaian uji kelayakan dan kepatutan yang rencananya digelar Kamis (16/4) pekan ini.

"Kalau menurut saya, Wakappolri itu domain Kapolri (Badrodin), DPR tidak sampai ke situ" kata Wakil Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan kepada CNN Indonesia, Senin (13/4).

Trimedya memastikan, tanggal 20 April 2015, republik ini harus sudah memiliki Kapolri definitif dan wacana terkini, Badrodin akan didampingi Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang gagal menjadi kapolri karena tersandung kasus dugaan rekening gendut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Gunawan, menurut Trimedya bukan lah sosok yang harus dihindari dan benar-benar dihilangkan dalam lingkaran petinggi Polri. Pasalnya. pascaputusan praperadilan yang memenangkan Budi, secara hukum jenderal bintang tiga itu tidak memiliki masalah sama sekali.

"Tidak masalah BG jadi wakapolri, itu kan ranah kapolri. Yang jelas, secara hukum BG tidak bermasalah, dan dia dulu kan calon kapolri juga," paparnya.

Pekan lalu, kunjungan balasan Presiden Joko Widodo ke DPR RI untuk sekaligus memberikan keterangan soal gagalnya pelantikan Budi menjadi awal kemunculan wacana Budi akan menjadi pendamping Badrodin.

pertemuan antara lembaga eksekutif dan legislatif tidak serta merta terjadi. Sebelum gelaran, malam sebelumnya, digelar pula pertemuan rahasia antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, juga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Hasil rapat konsultasi dengan DPR RI untuk melantik Badrodin disinyalir merupakan buah pertemuan dua petinggi Koalisi Indonesia Hebat dengan presiden juga wapres, Minggu (5/4) malam, salah satunya untuk memberikan posisi strategis kepada BG.

"Terkait hal-hal yang strategis, soal sinergi KIH juga," kata Surya Paloh kepada CNN Indonesia, Senin (6/4).

Saat ditanya mengenai pembahasan Kapolri, Surya Paloh mengamini adanya pembicaraan mengenai hal itu, "Iya ada. Tapi kan tidak semua isi pertemuan harus dikasih tahu," singkat Surya. Namun, apakah muncul wacana memasang BG sebagai Wakapolri? Surya pun enggan menjawabnya.

Sementara itu, sumber CNN Indonesia di internal PDI Perjuangan mengungkapkan, jika hasil rapat konsultasi semalam merupakan hasil renungan Jusuf Kalla, Megawati dan Surya Paloh, termasuk beberapa petinggi KIH.

"Iya ada JK, Ibu dan Bang Paloh. Salah satunya itu (BG jadi Wakapolri). Itu kan jadi pembahasan di rapat konsultasi tadi di DPR," ungkap sumber tersebut.

Rencananya dalam waktu dekat, DPR RI akan memuluskan langkah Badrodin menjadi Kapolri dan Budi Gunawan sebagai wakilnya tanpa hambatan yang berarti. "Sudah fix mereka berdua jadi pasangan, Kapolri dan wakapolri," jelas salah satu pengurus DPP partai banteng itu. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER